Lomba sains madrasah merebutkan 3 emas, 6 perak dan 9 perunggu
Merdeka.com - Lomba Sains Madrasah (KSM) 2013 di Malang, Jawa Timur, yang diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag) memperebutkan 3 emas untuk juara pertama, 6 perak juara kedua, dan 9 perunggu untuk juara ketiga. Lomba ini diikuti siswa madrasah dari 33 provinsi di Indonesia.
"Tentu selain medali, juga ada hadiah uang dan lain-lain. Bahkan nanti bisa diikutkan kompetisi sains internasional," kata Jam'ah Halid, penanggung jawab juri KSM, Kamis (7/11) malam.
Lebih dari itu dia menjelaskan, kompetisi sains ini juga bertujuan untuk memberikan motivasi siswa madrasah agar selalu meningkatkan kemampuan intelektual dan mencintai sains.
Dalam kompetisi sains ini, setiap jenjang pendidikan memiliki mata pelajaran berbeda yang akan diujikan. Untuk siswa MI misalnya, hanya dua mata pelajaran diujikan, yakni Sains dan Matematika. Untuk tingkat MTs mata pelajaran yang diujikan ada tiga, antara lain Fisika, Matematika, dan Biologi. Sedangkan untuk tingkat MA ada enam mata pelajaran yang diujikan, yakni Biologi, Fisika, Kimia, Matematika, Fisika, Geografi, dan Ekonomi.
Untuk menjadi pemenang, dia melanjutkan, peserta harus menguasai teori pertama dan tes teori kedua yang diujikan. Untuk tes teori pertama hanya untuk melihat kemampuan dasar siswa terhadap mata pelajaran diujikan. Sementara tes teori kedua memiliki bobot soal lebih berat atau aplikatif.
"Dalam tes kedua ini, akan ada tes eksperimen untuk mata pelajaran sains dan eksplorasi untuk mata pelajaran non sains. Kami juga ingin melihat analisis dan konsep siswa terhadap pemahaman soal," tuturnya.
Sebelumnya, puluhan siswa madrasah mulai dari tingkat MI, MTs, dan MA beradu kemampuan di bidan sains pada ajang KSM yang digelar tahunan oleh Direktorat Pendidikan Madrasah Kemenag, ini. Lomba yang diikuti siswa dari 33 provinsi itu digelar di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Malang.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang ini disebut sebagai orang terkaya sepanjang masa, sepanjang sejarah manusia.
Baca SelengkapnyaDosen memiliki caranya sendiri untuk melatih mahasiswanya agar bisa berpidato dengan lancar.
Baca SelengkapnyaJauh sebelum adanya Taman Siswa yang didirikan Ki Hajar Dewantara, sudah ada sekolah dari Minangkabau yang memasukkan pelajaran Islam kepada siswa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak hanya di Jawa, Tanah Minang turut melahirkan tokoh-tokoh besar Muhammadiyah era perjuangan.
Baca SelengkapnyaDi tengah teman-temannya yang berlomba membeli jajanan, siswa ini harus duduk sendirian menikmati bekal nasi yang dibawanya.
Baca SelengkapnyaMomen Panglima Perang Suku Dani Moro Kogoya jemput mahasiswa yang datang ke Papua.
Baca SelengkapnyaDua mahasiswa UB Muhammad Rizki Rafiandhika dan Prayoga Avrian Wardana meninggal jelang wisuda
Baca SelengkapnyaBegini jadinya bila siswa Seba Polri izin masuk masjid pakai Bahasa Arab ke komandan.
Baca Selengkapnya