Lolos POP Kemendikbud, Tanoto Foundation Bakal Pakai Dana Mandiri
Merdeka.com - Pihak Tanoto Foundation lolos dalam Program Organisasi Penggerak (POP) yang diusung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Mereka membantah penggunaan dana pemerintah untuk pengembangan program pendidikan.
Hal itu menyusul kritik anggapan terhadap Tanoto Foundation yang seharusnya tidak membutuhkan anggaran dari pemerintah. Karena dinilai mampu memberikan pelatihan serupa dengan biaya sendiri.
"Tanoto Foundation bukan program CSR dari suatu group business. Namun merupakan inisiatif independen untuk mendukung pemerintah meningkatkan prestasi siswa Indonesia," kata Communications Director Tanoto Foundation, Haviez Gautama pada keterangannya, Kamis (23/7).
Dia menjelaskan, keikutsertaan Tanoto Foundation dalam POP, karena Kemendikbud membuka dan mengundang seluruh organisasi di Indonesia untuk berkompetisi dalam program POP.
Haviez menambahkan, dalam POP Organisasi juga diberikan dua pilihan dalam pembiayaan baik secara mandiri dan/atau mengajukan permohonan pendanaan kepada pemerintah.
"Tanoto Foundation memilih jalur pembiayaan mandiri, dengan demikian keikutsertaan dalam POP, melalui Program PINTAR Penggerak, didesain tidak menggunakan dana pemerintah. Namun sepenuhnya dibiayai dana sendiri dengan nilai investasi lebih dari Rp50 miliar untuk periode dua tahun (2020-2022)," ungkapnya.
Lebih jauh, dia menerangkan, proses seleksi yang diikuti Tanoto Foundation sama halnya dengan proses seleksi terhadap 324 proposal dari 260 Ormas. Di mana akhirnya terpilih 183 proposal dari 156 ormas.
"Kami, melalui Program PINTAR Penggerak, Tanoto Foundation akan bekerja untuk mengembangkan kapasitas tenaga pengajar di 260 Sekolah Penggerak terbagi 160 SD dan 100 SMP. Rintisan di empat kabupaten, yakni Kampar Riau, Muaro Jambi, Tegal Jawa Tengah dan Kutai Barat Kalimantan Timur," tutupnya.
Perlu diketahui bahwa Program Organisasi Penggerak merupakan salah satu program unggulan Kemendikbud. Program itu bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para guru penggerak untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan peserta didik.
Dalam program ini, Kemendikbud akan melibatkan organisasi-organisasi masyarakat maupun individu yang mempunyai kapasitas untuk meningkatkan kualitas para guru melalui berbagai pelatihan.
Kemendikbud mengalokasikan anggaran Rp 567 miliar per tahun untuk membiayai pelatihan atau kegiatan yang diselenggarakan organisasi terpilih. Bagi organisasi yang terpilih dibagi kategori III yakni Gajah, Macan dan Kijang. Untuk Gajah dialokasikan anggaran sebesar maksimal Rp 20 miliar/tahun, Macan Rp 5 miliar per tahun, dan Kijang Rp 1 miliar per tahun.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moeldoko Pastikan Bansos Tidak Akan Dihentikan: Program Jaminan Sosial Sudah Lama Digagas Pemerintah
Sebelumnya Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis berpandangan pembagian bansos oleh pemerintah sangat rentan disalahgunakan
Baca SelengkapnyaGanjar Tepis Isu Hapus Bansos: KTP Sakti Justru Semakin Mempermudah untuk Dapat
Ganjar mengakui adanya keluhan masyarakat terkait ketidaksetaraan dalam distribusi bansos.
Baca SelengkapnyaMahfud MD: Bansos Pasti Lanjut
Pendamping Ganjar Pranowo ini mengungkapkan 21 program yang akan dijalankan jika menang Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar Harap Tak Ada Politisasi Pembagian Bansos saat Kampanye
Ganjar menegaskan tidak akan menghentikan program tersebut.
Baca SelengkapnyaHasto PDIP Ungkap Ganjar Bakal Sempurnakan Program Jokowi, Salah Satunya Kartu Sakti
Hasto menilai, Ganjar berupaya menyempurnakan segala program baik yang dicanangkan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP Siap Jadi Oposisi, Ganjar: Kami Pernah Berada di Luar Pemerintahan
Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menyambangi kediaman budayawan Butet Kartaredjasa di Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY, Sabtu (17/2).
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Lima Program Bakal Dijalankan dari Kolaborasi Unilever-NU
Unilever Indonesia telah merealisasikan berbagai program yang melibatkan Pesantren sejak 2019.
Baca SelengkapnyaMahfud Kenalkan KTP Sakti di Pasuruan: Rakyat Bisa Berobat Tanpa BPJS
KTP Sakti merupakan salah satu program yang akan diterapkan Ganjar-Mahfud jika menang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca Selengkapnya