Lokalisasi Kermil ditutup, prostitusi terselubung mengintai
Merdeka.com - Upaya Kementerian Sosial (Kemensos) dan Pemprov Jawa Timur serta Pemkot Surabaya, menutup semua lokalisasi di Jawa Timur, disambut suka cita Komunitas Peduli Kermil (KPK). Bahkan, pasca penutupan lokalisasi Kermil kemarin (28/5), KPK berjanji akan ikut mengawasi dampak sosial yang bakal terjadi akibat penutupan itu.
Selain akan dibangun pasar sosial senilai Rp 1,5 miliar lebih dari bantuan Kemensos, KPK akan secara rutin menggelar seminar tentang bahaya narkoba, antisipasi seks bebas dan pendidikan moral untuk anak-anak dan remaja di kawasan Kermil, yang berada di Tambak Asri.
Ketua KPK Daniel Lukas Rorong mengatakan, pihaknya akan turut serta mengawasi dan memantau lokalisasi Kermil pasca penutupan secara resmi oleh Pemkot Surabaya yang dibantu Pemprov Jawa Timur, di lapangan barat Tambak Asri.
"Pada penutupan lokalisasi kemarin (28/5), juga dihadiri Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri . Dan yang perlu diwaspadai dan diantisipasi adalah dampak sosial yang pastinya akan muncul pasca penutupan ini. Dampak sosial itu seperti pengangguran, meningkatnya aksi kriminalitas, prostitusi terselubung, dan yang parah adalah terjadinya tindakan pelecehan seksual," beber Daniel, Rabu (29/5).
Menurut Daniel, sebelum lokalisasi Kermil ditutup, tak sedikit orang yang menggantungkan hidupnya di kawasan Kermil. "Banyak orang yang mengais keuntungan secara ekonomis di lokalisasi Kermil. Seperti penjual makanan, tukang pijat, buruh cuci, buruh setrika, tukang becak dan masih banyak lagi yang lainnya, yang memanfaatkan lokalisasi Kermil," ungkapnya.
Belum lagi aspek keamanan dan kenyamanan untuk warga, lanjut dia, khususnya anak-anak serta remaja putri yang bermukim di kawasan Tambak Asri ini, pasca penutupan Kermil.
"Perlu peran dari banyak pihak, tak hanya pemerintah untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Untuk itu, kami dari Komunitas Peduli Kremil juga siap membantu dalam hal ini," jelas Daniel.
Ayah dua anak yang lahir dan besar di Kremil ini, juga mengklaim memiliki agenda-agenda khusus untuk ke depan pasca penutupan lokalisasi, khususnya untuk pembinaan dan kenyamanan anak-anak serta remajanya.
"Kami berencana membuka perpustakaan, pelatihan internet serta sarana bermain. Semuanya gratis," ungkap dia pri yang sejak 2007 lalu telah melakukan pendampingan bagi para mucikari dan PSK Kermil.
Tak hanya itu, KPK juga akan rutin menggelar seminar bahaya narkoba, antisipasi seks bebas dan pendidikan moral untuk anak-anak dan remaja Kremil.
"Karena bagaimanapun juga, mereka adalah generasi penerus bangsa," kata Daniel yang mengaku masa kecilnya pernah trauma dengan keagresifan para PSK Kremil dulu.
Sedangkan untuk para orangtua, KPK juga akan menggelar secara bergilir pelatihan atau kursus-kursus seperti memasak, membatik, tata rias kecantikan, pemeriksaan kesehatan gratis dan lain sebagainya.
"Ini sesuai dengan tagline kami, yakni mewujudkan Kermil menuju harapan baru. Dan tentunya, kami akan bekerjasama dengan banyak pihak," pungkas pria yang berprofesi sebagai financial consultant di salah satu perusahaan asuransi tersebut.
Diberitakan kemarin, Kemensos bersama pemerintah di Jawa Timur, resmi menutup lokalisasi Kermil, dan mengganti sumber mata pencarian para mucikari dan PSK dengan membangun pasar sosial di area bekas lokalisasi Kermil. Tak hanya itu saja, Kemensos juga memberi tali asih Rp 3 juta perorang pascapenutupan lokalisasi.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hanya Lulusan SD, Pria ini Justru Jadi Pengusaha Otomotif Mendunia
Kerja keras sangat dibutuhkan seseorang untuk menjadi sukses.
Baca SelengkapnyaKalurahan Pleret Bangun Kios Baru Manfaatkan Program Desa Brilian, Begini Dampaknya Bagi Pelaku UMKM
Mereka memanfaatkan bangunan senilai Rp500 juta hasil Program Desa Brilian. Namun mereka dikenakan tarif sewa lebih mahal untuk bisa berjualan di sana.
Baca SelengkapnyaBisnisnya Hancur Dilahap Api, Perempuan Ini Bangkit Meski Terjerat Utang
Dia membuat produk perawatan rambut lalu dijual ke berbagai salon daerah Tangerang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Komnas Perempuan: Tidak Ada Keadilan Restoratif Bagi Pelaku Kekerasan Seksual
Ini mempertimbangkan kerugian dan dampak negatif yang dialami korban dan tidak jarang bersifat permanen.
Baca SelengkapnyaPemuda 20 Tahun Ini Tak Kenal Gengsi, Lulus SMA Langsung Terjun Bisnis Bawang Goreng dan Kini Tinggal Menikmati Hasil
Adit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca SelengkapnyaMelihat Keunikan Pasar Kuno di Pedalaman Gunung Gajah, Terpencil dan Punya Akses Jalan Terjal Menanjak
Meski cenderung terpencil di atas pegunungan, namun pasar tersebut tetap ramai dikunjungi warga.
Baca SelengkapnyaJaga Iklim Usaha, Operasi Pasar Rokok Ilegal Gencar Dilakukan
Operasi pasar digelar di wilayah Bandar Lampung, Lampung dan Kebumen, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaTinggalkan Pekerjaan di Kota Besar Pilih Pulang Kampung agar Dekat dengan Anak Istri, Kisah Pedagang Kelontong Asal Tuban Ini Bikin Haru
Pendapatannya saat ini jauh lebih sedikit tapi ia mengaku bahagia
Baca SelengkapnyaEkonomi di Bali Terancam Kolaps Jika Pajak Hiburan Naik hingga 75 Persen
Ada pun lini bisnis yang terdampak kenaikan pajak hiburan antara lain karaoke, kelab malam hingga spa.
Baca Selengkapnya