Lokalisasi di Kutai Timur terbakar, 1 PSK luka
Merdeka.com - Kompleks lokalisasi pekerja seks komersial (PSK) di Desa Sepaso, Kecamatan Bengalon, sekitar 50 kilometer dari Kota Sangatta, Kutai Timur, ludes terbakar. Kebakaran terjadi sekitar 06.30 Wita, Minggu (1/4).
Kebakaran besar itu menghanguskan seluruh bangunan terbuat dari kayu. Bangunan itu terdiri dari 13 wisma yang berisi 242 kamar. Wisma itu dihuni oleh 119 wanita penghibur.
Abdul Azis Muhidin, Kepala Desa Sepaso Barat, mengatakan para germo dan wanita penghibur itu kini kebingungan untuk mencari tempat penampungan sementara mereka.
Dalam musibah kebakaran, satu orang PSK terluka parah akibat terkena api saat berlari menyelamatkan diri dari kepungan api di wisma Segadur Indah.
"Korban bernama Yanti, tangannya dan kaki terbakar namun dia sudah dilarikan ke rumah sakit umum daerah RSUD Sangatta," kata Abdul seperti dikutip Antara.
"Saat terjadi kebakaran, masih banyak penghuni wisma yang tertidur karena habis 'bermalam-mingguan'. Makanya banyak lari tunggang langgang dan kaget lari terbirit-birit menyelematkan diri ketika dibangunkan oleh rekan-rekannya dan warga sekitar," ujarnya.
Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran. Dalam kasus yang menimpa lokalisasi terbesar kedua di Kutai Timur itu, tercatat tidak ada korban jiwa meninggal namun kerugian ratusan juta rupiah, termasuk dua sepeda motor milik tamu ikut terbakar.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.
Baca SelengkapnyaKebakaran hebat terjadi sejak pukul 19.30 WIB Kamis (18/4) malam dan baru benar-benar padam jelang subuh.
Baca SelengkapnyaKendaraan didominasi para pemudik hendak balik ke kota asalnya. Tingginya volume kendaraan juga dipicu banyaknya wisatawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Satu orang meninggal atas nama Amsiah usia 70 tahun, delapan orang luka ringan,
Baca SelengkapnyaApi berhasil dipadamkan sejak pukul 10.36 WIB, setelah 15 unit dengan total 75 personel dikerahkan ke lokasi.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaPemudik yang turun di zona drop off terlihat membawa tas dan banyak barang hingga ke area tunggu
Baca SelengkapnyaSelain dikelilingi lembah perbukitan dan muara sungai, pantai tersebut turut menjadi habitat bagi banyak kerbau.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apakah ada korban jiwa atau tidak karena tim pemadam kebakaran sedang melakukan pendinginan sisa kobaran api
Baca Selengkapnya