Merdeka.com - Sebanyak 151 penumpang Lion Air harus menunggu hingga 9 jam di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Polonia, Medan, sebelum diterbangkan ke Padang, Sumatera Barat. Penerbangan mereka tertunda karena kaca depan pesawat yang akan mereka tumpangi pecah.

Pesawat Lion Air rute Medan-Padang itu seharusnya berangkat sekitar pukul 06.30 WIB. Namun, penerbangan baru bisa dilakukan sekitar pukul 15.00 WIB setelah perbaikan pesawat rampung.

Penumpang yang sempat marah-marah akibat penundaan penerbangan ini berhasil ditenangkan. Pihak maskapai memberikan penjelasan tentang kondisi pesawat. Penumpang juga diberi uang kompensasi keterlambatan Rp 300.000 per orang.

"Tiga kali diumumkan, pertama katanya akan berangkat pukul 08.00 WIB, lalu pukul 10.00 WIB. Terakhir katanya pukul 15.00 WIB berangkat. Memang dilihat dari tempat boarding tampaknya kaca pesawatnya sedang diperbaiki. Tapi akibat delay, saya nggak masuk kerja hari ini," kata warga Jalan Padang Bulan, Medan yang mengaku sudah berada di bandara sejak pukul 05.00 WIB.

Rivai mengaku baru tiba di Padang sekitar pukul 17.00 WIB. Dia juga sudah diminta mengisi formulir nomor rekening untuk mentransfer uang kompensasi.

Operasional Manager Lion Air Medan Effendi mengakui penerbangan pesawat JT 231 terpaksa ditunda karena kaca bagian depan pesawat pecah. "Ketahuannya kemarin (20/5) dan kejadiannya saat pesawat masih parkir. Tidak mungkin terbang dalam keadaan kaca pecah. Namun, kerusakan sudah diperbaiki dan diberangkatkan sore," katanya.

Dia memaparkan, pemberian uang kompensansi sebesar Rp 300 ribu per orang sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No 77 Tahun 2011. "Kalau delay lebih dari 4 jam, kami wajib memberikan kompensasi Rp 300.000 kepada penumpang dan itu sudah kita berikan. Selain itu, kami juga tetap memberikan makan dan snack," tandasnya.