Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Letusan 4 gunung di Indonesia ini pernah bikin dunia merana

Letusan 4 gunung di Indonesia ini pernah bikin dunia merana Ilustrasi gunung berapi. © Wired.com

Merdeka.com - Geografi Indonesia memang didominasi oleh gunung api. Bahkan beberapa gunung api di Tanah Air kesohor karena letusannya yang membuat dunia merana.

Letusan besar gunung berapi di Indonesia pernah tercatat membuat kekalutan tidak hanya di Nusantara tetapi juga dunia. Dahsyatnya letusan membuat banyak peradaban hilang. Ribuan jiwa tewas akibat letusan Gunung di Indonesia.

Salah satu yang saat ini sedang ramai diperbincangkan adalah Gunung Tambora. Gunung ini 200 tahun lalu meletus dahsyat. Tak heran di tahun ke 200 ini banyak yang memperingati tragedi mengerikan tersebut dengan mendaki gunung di Pulau Sumbawa ini.

Namun bukan hanya Tambora yang menuliskan sejarah dahsyat tentang letusan gunung di Tanah Air. Beberapa gunung api di Nusantara ternyata juga pernah membuat dunia internasional merana akibat letusannya yang dahsyat. Gunung mana sajakah itu? berikut rangkumannya yang dihimpun merdeka.com:

Letusan Tambora tahun 1815 dijuluki Pompeii dari Timur

Tidak hanya panorama alamnya yang spektakuler, sejarah letusan Gunung Tambora yang mendunia juga pernah membuat gunung ini menjadi salah satu yang ditakuti.Gunung dengan tinggi 2.851 meter di atas permukaan laut ini pernah menjadi gunung tertinggi kedua setelah Puncak Jaya sebelum meletus di tahun 1815. Sebelum meletus, gunung ini memiliki ketinggian sampai 4.300 meter di atas permukaan laut. Letusan gunung ini begitu dahsyat yang membuat separuh puncak gunungnya ambruk dan menyisakan ketinggian 2.851 meter di atas permukaan laut, dengan kaldera seluas 7 km, keliling 16 km, dan jarak puncak dengan dasar kawahnya sedalam 800 meter.Ketika gunung yang terletak di Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat ini meletus, diyakini tiga kerajaan kecil di Pulau Sumbawa punah tak bersisa. Penggalian arkeologi di tahun 2004 kemudian menemukan sisa kebudayaan yang terkubur di kedalaman 3 meter. Karena posisinya sama dengan letusan Pompeii, temuan ini sering disebut sebagai Pompeii dari Timur.Letusan gunung Tambora yang mendominasi semenanjung utara Pulau Sumbawa ini bahkan mengguncangkan bumi hingga jarak ratusan mil. Tidak hanya itu saja, ketika meletus, Tambora memuntahkan lelehan lava panas, batu-batu besar dan gas mematikan yang disebut-sebut menewaskan hingga 17.000 orang. 400 Juta ton gas sulfur memenuhi langit hingga 27 mil tegak lurus ke stratosfer. Kondisi ini membuat siang hari menjadi gelap gulita. Debu tebal yang dikeluarkannya menyelimuti Pulau Bali dan mematikan berbagai tanaman yang hidup di dalamnya.Abu dan debu yang dikeluarkan Tambora karena letusan ini menyebar mengelilingi dunia, menyobek lapisan tipis ozon dan menetap di lapisan troposfer selama beberapa tahun dan turun melalui angin dan hujan ke bumi. Hujan tanpa henti selama delapan minggu kemudian memicu epidemi tifus yang menewaskan 65.000 orang di Inggris serta memicu gagal panen di China, Eropa, dan Irlandia.Kini kawasan Gunung Tambora telah menjadi dua lokasi konservasi yaitu Tambora Wildlife Reserve dengan luas 80.000 hektar dan Tambora Hunting Park dengan luas 30.000 hektar. Kawasan Tambora tampak kontras dengan puncak berwarna cokelat yang dikelilingi oleh hutan lindung yang lebat.

Letusan Krakatau tahun 1883 bikin kacau iklim di dunia

27 Agustus 1883, Indonesia dan juga beberapa negara di dunia terselimuti awan tebal akibat letusan gunung berapi. Bahkan konon akibat letusan gunung itu menjadikan iklim di bumi dingin sekitar 1,2 Celcius selama kurang lebih 5 tahun lamanya.Dimulai dari bulan Mei 1883, Gunung Krakatau yang juga dikenal dengan nama Krakatoa, Carcata atau Rakata, mulai menunjukkan aktivitasnya yang semakin lama semakin meninggi. Sejumlah gempa yang getarannya mampu dirasakan orang-orang yang berada dari Australia.Pada akhirnya, aktivitas Krakatau semakin tinggi yang bermula pada tanggal 26 Agustus di tahun yang sama dan satu hari setelahnya atau pada tanggal 27 Agustus 1883, gunung tersebut meletus dengan dahsyatnya.Setidaknya ada 4 ledakan dasyat dari Krakatau yaitu pukul 5:30 WIB, 6:42 WIB, 8:20 WIB dan 10:02 WIB. Ledakan terakhir lah yang menghancurkan dua pertiga dari tempat di mana Krakatau berada. Selain awan gelap, abu vulkanis yang menyesakkan dada, tsunami dengan tinggi sekitar 36 meter lebih dan juga memiliki kekuatan besar tercipta sekaligus menyapu daerah di sekitarnya.Bahkan tidak hanya di Indonesia saja, orang-orang di Inggris dan Amerika Serikat juga tidak dapat melihat matahari secara jelas karena atmosfer pada waktu itu tertutup partikel-partikel yang dimuntahkan Gunung Krakatau. Tidak hanya itu saja, ada laporan bahwa orang-orang di New York, Amerika Serikat juga mendapati banyak kerikil dan debu vulkanik jatuh dan bertebaran di sekitar daerah mereka.Suara letusan Krakatau yang sangat keras mampu mencapai jarak sekitar 2000 mil jauhnya. Bahkan ada catatan lama yang menyatakan bahwa suara letusan Krakatau lebih keras dari suara letusan gunung Tambora pada tahun 1815.Dari catatan para peneliti, seperti dikutip dari Bom.gov.au, energi ledakan gunung Krakatau setara dengan sekitar 200 megaton TNT, bahkan melebihi kekuatan dari ledakan bom terbesar yang pernah dibuat manusia, Tsar Bomba dengan kekuatan energi mencapai 50 megaton TNT atau juga setara dengan 13 ribu kali ledakan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang.Diperkirakan 36 ribu orang lebih meninggal pada saat itu dan ribuan lagi menyusul menanggalkan nyawa karena luka atau sesak napas setelah menghirup debu vulkanik yang menyelimuti atmosfer.

Letusan Gunung Samalas lebih dahsyat dari Tambora & Krakatau

Selama ini letusan dan erupsi gunung Krakatau dan gunung Tambora dianggap paling dahsyat di Indonesia, ternyata ada satu gunung lagi yang disebut-sebut mengalahkan keduanya. Menurut para peneliti, ternyata sekitar tahun 1257 ada gunung berapi lain di Indonesia yang juga meletus dengan dahsyat. Gunung yang bernama Samalas di Lombok ini dituding sebagai penyebab perubahan iklim mendadak di abad pertengahan untuk wilayah Eropa dan sekitarnya. Bahkan jejak abu dan beberapa serpihan kimianya, dapat ditemukan di es baik yang berada di Kutub Utara maupun di Kutub Selatan. Karena letusan tersebut, selain membuat banyak orang yang meninggal, suhu kala itu turun drastis dan banyak petani yang mengalami gagal panen.Profesor Clive Oppenheimer dari Cambridge University, Inggris, mengungkapkan bahwa sekarang ini struktur gunung Samalas sudah hampir tidak bersisa karena ledakannya yang diperkirakan dapat mencapai tinggi 40 km ke udara.Bahkan karena besarnya erupsi dan letusannya, gunung Samalas sendiri akhirnya runtuh dan menciptakan sebuah kaldera yang sekarang diberi nama Segara Anak. Dan, diperkirakan letusan gunung satu ini lebih dahsyat dibandingkan dengan Tambora dan Krakatau.Sebelumnya, para peneliti lain mengatakan bahwa terjadi perubahan iklim mendadak dikarenakan letusan gunung api Okataina di Selandia Baru dan El CHichon di Meksiko, namun bukti lain menyebutkan bahwa Samalas yang menjadi kandidat kuat sebagai 'pelakunya.'"Buktinya sangat kuat dan menarik," kata Clive, seperti dikutip BBC (01/10).Selain menjadi 'pelaku' berubahnya iklim secara mendadak di sebagian wilayah di planet ini, letusan dan erupsi Samalas juga dikait-kaitkan dengan sejarah lokal yaitu jatuhnya Kerajaan Lombok sekitar abad 13.Bukti lain, seperti yang dituliskan di National Geographic (01/10), adalah terdapatnya teks dalam bahasa Jawa, Babad Lombok, yang menceritakan sebuah erupsi besar dari gunung api raksasa bernama Samalas yang akhirnya menciptakan sebuah kaldera.

Gunung Toba purba

Para peneliti memperkirakan sebelum lahirnya Danau Toba, dulunya di daerah tersebut juga ada sebuah gunung dengan nama sama. Gunung berapi Toba meletus sekitar 70 ribu tahun yang lalu.Karena letusannya, suhu dunia turun drastis dan menyebabkan lebih dari 10 ribu manusia dan makhluk hidup lainnya meninggal. Bahkan ada anggapan karena letusannya ini, menyebabkan banyak makhluk purba 'jenis lain' yang ikut mati dan akhirnya punah.Menurut tulisan di BBC (30/04), ada sekitar 2000-3000 km kubik batu dan debu panas dimuntahkan gunung satu ini. Karena kekuatan letusannya, mengakibatkan gunung Toba runtuh dan melahirkan kaldera yang akhirnya dipenuhi dengan air dan menjadi danau Toba seperti sekarang ini.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terkenal Rute Pendakian yang Sulit, Ini Fakta Menarik Gunung Pesagi di Lampung

Terkenal Rute Pendakian yang Sulit, Ini Fakta Menarik Gunung Pesagi di Lampung

Gunung Pesagi di Lampung ini terkenal dengan rute pendakian yang sulit namun memiliki pemandangan alam yang begitu indah.

Baca Selengkapnya
Terbentuk dari Letusan Gunung Berapi, Simak Fakta Menarik Danau Maninjau di Sumatra Barat

Terbentuk dari Letusan Gunung Berapi, Simak Fakta Menarik Danau Maninjau di Sumatra Barat

Di bagian barat Pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, terdapat danau yang tak kalah indahnya untuk dikunjungi, yaitu Danau Maninjau

Baca Selengkapnya
Punya Jalur Pendakian Terpanjang Kedua di Sumatra, Ini 4 Fakta Gunung Patah Bengkulu

Punya Jalur Pendakian Terpanjang Kedua di Sumatra, Ini 4 Fakta Gunung Patah Bengkulu

Gunung Patah mempunyai medan pendakian yang sulit, tutupan hutan yang rapat akan menghambat perjalanan yang bisa berhari-hari.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Ini 4 Fakta di Baliknya

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Ini 4 Fakta di Baliknya

Warga diminta waspada terhadap bencana susulan akibat letusan Semeru.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Letusan Keempat Gunung Berapi di Islandia Ciptakan Celah Baru, Cahaya Lava Bikin Langit Malam Terang Berwarna Oranye

FOTO: Penampakan Letusan Keempat Gunung Berapi di Islandia Ciptakan Celah Baru, Cahaya Lava Bikin Langit Malam Terang Berwarna Oranye

Letusan terbaru gunung berapi di Semenanjung Islandia ini merupakan erupsi keempat sejak Desember 2023 lalu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Dahsyatnya Letusan Gunung Ruang Sulawesi Utara Diwarnai Sambaran Petir Vulkanik

FOTO: Penampakan Dahsyatnya Letusan Gunung Ruang Sulawesi Utara Diwarnai Sambaran Petir Vulkanik

Gunung Ruang kembali memuntahkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter pada Rabu (17/4) malam. Letusan itu memunculkan fenomena alam kilatan petir vulkanik.

Baca Selengkapnya
Meletus Setiap 20 Menit Sekali, Intip Fakta Menarik Gunung Api Laut Batutara di NTT

Meletus Setiap 20 Menit Sekali, Intip Fakta Menarik Gunung Api Laut Batutara di NTT

Untuk menikmati gunung ini, para pengunjung disarankan untuk datang pada waktu malam hari hingga pagi hari menuju matahari terbit.

Baca Selengkapnya
Terjadi Getaran saat Banjir Lahar Semeru, Durasinya Sampai 5 Jam

Terjadi Getaran saat Banjir Lahar Semeru, Durasinya Sampai 5 Jam

Banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.

Baca Selengkapnya
5 Penyebab Munculnya Jerawat di Badan yang Jarang Disadari

5 Penyebab Munculnya Jerawat di Badan yang Jarang Disadari

Penyebab jerawat punggung dan cara mencegahnya yang penting diketahui.

Baca Selengkapnya