Merdeka.com - Seorang tahanan Polresta Medan, Indra Prabudi, mencoba melarikan diri saat dipindahkan ke Rutan Tanjung Gusta, Rabu (17/12). Upayanya digagalkan petugas yang melakukan pengawalan.

Informasi dihimpun, Indra dipindahkan dari ruang tahanan Polresta Medan ke Rutan Tanjung Gusta bersama dengan 15 tahanan lainnya. Mereka diangkut dengan mobil tahanan.

Sesampainya di Rutan Tanjung Gusta, Indra mencoba kabur setelah diturunkan dari mobil. "Awalnya turun (dari mobil) dan langsung jalan, tapi bukannya lurus, tapi berbelok arah dan langsung berlari," ujar Kasat Tahti Polresta Medan AKP S Nainggolan.

Tukang becak yang menyaksikan kejadian itu, Simanungkalit, mengatakan, Indra awalnya diborgol bersama seorang tahanan lainnya. Tiba-tiba borgolnya bisa dilepas dan melarikan diri. "Dia langsung lompat pagar dan masuk ke kawasan rumah kosong," jelasnya.

Simanungkalit bersama warga lainnya langsung turut melakukan pencarian. Mereka berhasil menangkap Indra setelah mengenalinya ketika keluar dari rumah kosong sambil memegang sebatang kayu.

"Dia sudah tidak pakai baju tahanan dan memegang kayu. Karena aku tanda, dia kami tangkap. Awalnya dia membantah dan mengaku ikut mencari tahanan kabur. Tapi setelah petugas datang, baru dia tidak bisa mengelak. Dia pun mengaku mendapatkan baju dan selop dari dalam rumah kosong itu," papar Simanungkalit.

Sementara Kepala Rutan Tanjung Gusta Tony Nainggolan mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan untuk memproses aksi percobaan melarikan dirinya itu. "Sudah aman kok. Masih kita lakukan pendataan," ujarnya.

Sebelumnya aksi percobaan melarikan diri juga dilakukan 4 tahanan Rutan Tanjung Gusta, Minggu (14/12). Namun, aksi mereka sudah terlebih dahulu diketahui petugas keamanan Rutan sehingga dengan mudah ditangkap kembali. "Bukan melarikan diri, tapi mencoba melarikan diri. Keempatnya sudah diamankan. Ke depan kita perketat penjagaan," sebut Tony.

Rutan Tanjung Gusta sejak lama sudah kelebihan penghuni. Dari kapasitas 850 orang, warga binaan di sana kini berjumlah 3.202 orang atau overload sekitar 300%. Sementara petugas yang menjaga Rutan itu hanya 18 personel.