Lebih dari 300 desa di NTB terancam kekeringan tahun ini
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Barat menyebutkan sebanyak 378 desa atau kelurahan dari 76 kecamatan di provinsi itu terancam kekeringan tahun ini.
"Kita perkirakan kekeringan tahun ini akan lebih meluas dari tahun 2014, dan ini mengancam hampir sembilan kabupaten/kota di di NTB," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD NTB, Arifudin, di Mataram, seperti dilansir dari Antara, Selasa (16/6).
Menurut Arifudin, dari sembilan kabupaten/kota yang kini terancam kekeringan parah yakni Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur, Kabupaten Bima, dan Sumbawa Barat. Rata-rata penduduk desa terkena dampak kekeringan itu mengalami kesulitan air bersih, baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ataupun lahan pertanian.
"Ini akibat tidak pernah ada turun hujan. Bahkan, pihak BMKG sudah meramalkan musim kemarau untuk NTB akan lebih awal dari biasanya, yakni mulai April dan Mei lalu," ujar Arifudin.
Arifudin menambahkan, dari hasil pemetaan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, intensitas kemarau atau kekeringan di NTB ini jauh lebih tinggi dari tahun lalu. Karena hujan yang turun tidak terserap banyak oleh tanah. Sebab, beberapa bukit dan pegunungan tadinya berfungsi sebagai daerah resapan air sudah gundul akibat penebangan hutan.
"Inilah mengapa kita memperkirakan daerah-daerah ini akan mengalami sedikit pasokan air, akibat kekeringan yang intensitas tinggi dari tahun sebelumnya," imbuh Arifudin.
Arifudin menambahkan, menghadapi ancaman kekeringan tersebut, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan seluruh kabupaten/kota. Termasuk menyampaikannya dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pasalnya, jika terjadi kekeringan praktis masyarakat akan mengandalkan fasilitas air bersih yang dikirim pemerintah.
Tahun lalu, BPBD NTB mencatat 200 desa mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih akibat kemarau panjang. Ke-200 desa itu tersebar di sembilan kabupaten/kota di wilayah NTB. Kondisi itu terus bertahan hingga November 2014. Akibat kekeringan, 1 juta penduduk di sembilan kabupaten/kota di provinsi itu dihadapkan pada kesulitan memperoleh air bersih guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis
Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi
Baca SelengkapnyaPenyebab Perubahan Lingkungan dan Contohnya, Penting Diketahui
Banyaknya aktivitas manusia yang menyimpang, dapat berdampak buruk bagi kelestarian alam.
Baca SelengkapnyaKepala BNPB Sebut Indonesia sedang Hadapi Anomali Bencana Alam
BNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Asyiknya Berkemah di Bukit Kanaga Cikijing, Pemandangan Kabut dan Hutan Pinusnya Bikin Nagih
Bukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca SelengkapnyaMenjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari
Selain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Baca Selengkapnya2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui
Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaMelihat Keindahan Kampung Stabelan di Boyolali, Jaraknya Hanya 3 Km dari Puncak Gunung Merapi
Di luar ancaman yang begitu nyata dari letusan Gunung Merapi, kampung ini memiliki keindahan alam yang memukau.
Baca SelengkapnyaTerusir dari Tanah Leluhur, Potret Kusam Masyarakat Adat Akibat Tak Punya Undang-Undang
Mereka tak menolak pembangunan, namun menyayangkan cara negara memperlakukan tanah leluhurnya
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca Selengkapnya