Merdeka.com - Kuasa hukum keluarga almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak bersama Irma Hutabarat datang ke Jambi. Keduanya ingin mengambil surat kuasa dari ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat untuk melaporkan balik istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi atas tuduhan pelecehan seksual.

"Kita sudah siapkan lima surat kuasa perihal lapor balik karena kita sudah beri warning kepada ibu Putri Chandrawathi tapi tidak sadar juga," kata Kamaruddin di Bandara Sultan Thaha Jambi, Kamis (18/8).

Menurut dia, Ferdy Sambo sudah melakukan hal tidak benar, membuat laporan palsu dan menuduh almarhum telah melakukan pelecehan seksual serta mengacungkan senjata ke Putri Chandrawathi.

"Itu semua tidak benar karena laporan mereka itu sudah dihentikan dan tidak ada ditemukan tindak pidananya, maka akan dikenakan pasal pasal 317 318 KUHPidana Juncto pasal 5556," tuturnya.

Dia menyampaikan, kuasa kedua yakni kasus pencurian, di mana, uang Brigadir Yosua diduga dicuri oleh Ferdy Sambo.

Lebih lanjutnya, uang senilai Rp200 juta dipindahkan dari rekening pribadi Yosua dipindahkan ke rekening tersangka sebesar Rp200 juta yang terdata pada tanggal 11 Juli 2022.

"Kita akan melaporkan transaksi tindak pidana pencucian uang," tegas Kamaruddin.

Kemudian, surat kuasa ke tiga yakni dugaan adanya upaya menghalangi penyidikan, atau melakukan upaya obstruction of justice, yakni melanggar pasal 221 KUHPidana Junto 223 junto pasal 88 tentang permufakatan jahat.

Surat kuasa berikutnya, menyebar informasi bohong, dalam hal ini kata Kamaruddin, sejumlah orang yang terlibat dalam kasus ini, melanggar pasal 14 ayat 1 Undang-undang nomor 1 tahun 1946 yang disebut penyebar informasi bohong, dan memfitnah orang mati yaitu pasal 321 KUHPidana.

"Di mana mereka melaporkan almarhum melakukan pelecehan seksual," tutur Kamaruddin.

Surat kuasa berikutnya, perbuatan melanggar hukum, akan digugat secara perdata perbuatan melawan hukum.

Reporter: Hidayat