Lahan pertanian di Sukabumi dilanda kekeringan
Merdeka.com - Musim kemarau yang terjadi di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi menyebabkan beberapa hektare lahan pertanian di wilayah tersebut mulai dilanda kekeringan.
"Untuk luas lahan pertanian khususnya sawah masih dalam pendataan, namun kami memperkirakan sudah mencapai puluhan hektare yang menyebabkan banyak petani di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi seperti di Kecamatan Surade tidak berani menanam padi," kata Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Surade Sahlan kepada wartawan, seperti dikutip dari Antara, Rabu (11/6).
Menurut Sahlan, sudah ada beberapa hektare lahan pertanian yang kondisinya mengkhawatirkan atau terancam gagal panen. Diakuinya, mayoritas lahan pertanian di wilayah selatan ini sangat mengandalkan hujan atau sawah tadah hujan, sehingga jika musim kemarau tiba, puluhan hingga ratusan hektare lahan pertanian gagal panen karena kekeringan.
Sahlan juga mengatakan, awalnya petani mengira hujan akan turun sepanjang tahun, karena curah hujan yang tinggi sejak awal tahun. Namun memasuki pertengahan tahun ini masuk musim kemarau atau pancaroba sehingga pasokan air hujan yang ditampung sudah menipis dan di beberapa daerah sudah kering.
"Untuk antisipasi terjadinya puso (gagal panen), banyak petani yang beralih menanam padi ke palawija karena kondisi lahan yang sudah kering. Walaupun masih ada petani yang menanam padi, mereka menanam padi jenis gogo atau padi ladang yang tidak menggunakan air yang banyak saat ditanamnya," tambahnya.
Berbeda dengan lahan pertanian di wilayah utara Kabupaten Sukabumi seperti di Kecamatan Sukaraja yang saat ini kondisi lahan pertanian masih banyak ditanami padi karena, curah hujan yang cukup tinggi sepanjang harinya. Manan, salah seorang petani di Kecamatan Sukaraja mengatakan, persediaan air masih mencukupi karena curah hujan yang tinggi dan pihaknya berharap hujan bisa turun sepanjang tahun.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya
Air bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Baca SelengkapnyaMenilik Desa Sekar Gumiwang yang Berada di Tengah Waduk Gajah Mungkur, Sempat Muncul saat Musim Kemarau
Di musim kemarau tahun 2023 lalu, desa tersebut kembali muncul ke permukaan.
Baca SelengkapnyaKebakaran Pasar dan Pemukiman di Palmerah, 95 Bangunan Hangus
Selama kurang lebih tiga jam berjibaku dengan api, akhirnya operasi dinyatakan selesai sekira pukul 06.23 WIB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaKapolsek Mandau Basah-basahan Bawa Sembako ke Lokasi Banjir
Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaPetani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau
Polisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca SelengkapnyaBangunan SD Negeri di Lumajang Ambruk Diterjang Hujan dan Angin Kencang
Bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaMirip Tangkuban Perahu, Pulau di Sumatra Utara Ini Dikisahkan Terbentuk dari Sosok Anak Durhaka
Konon pulau ini tidak ditemukan, namun akibat sebuah peristiwa yang luar biasa, Pulau Si Kantan ini muncul.
Baca SelengkapnyaDaftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang
Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca Selengkapnya