Lagi, saksi-saksi pembunuhan Angeline gagal dikonfrontir

Merdeka.com - Untuk kedua kalinya pemeriksaan saksi untuk kasus pembunuhan terhadap Angeline Christina Magawe, ditunda. Padahal rencananya pihak Polda Bali akan mengonfrontir ketiga saksi yang diduga mengetahui terbunuhnya bocah 8 tahun di jalan Sedap Malam nomor 26 Denpasar, Bali.

Ditegaskan Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hery Wiyanto bahwa rencananya penyidik akan memeriksa ketiga saksi kasus pembunuhan Angeline. Namun, karena satu saksi tidak bisa hadir sehingga pemeriksaan yang rencananya akan dikonfrontir, tidak bisa hadir.

"Ya jadwal hari ini seharusnya pemeriksaan ketiga saksi untuk kasus pembunuhan. Satu saksi tidak hadir, ya penyidik memutuskan untuk menunda," terang Hery Wiyanto di Mapolda Bali.

Disisi lain, pendamping hukum Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar, Siti Sapurah membenarkan rencana konfrontir keterangan ketiga saksi.‎ Mereka yang dipanggil, Rahmat Handono beserta istrinya, Susiani, serta mantan satpam Margriet yaitu Dewa Ketut Raka.

Namun, konfrontir keterangan itu yang sedianya hari ini diundur Kamis besok, 6 Agustus 2015. "Tadinya hari ini Rahmat Handono, Susiani dan Dewa Ketut Raka akan dikonfrontir. Tapi ditunda besok. Itu karena Dewa Raka tak memenuhi panggilan," kata perempuan yang akrab disapa Ipung, di Mapolda Bali.

Menurut dia, materi konfrontir keterangan seputar tindakan aneh Margriet yang menginjak-injak tanah bekas lubang di belakang rumah dekat kandang ayam. Belakangan diketahui jika lubang yang telah ditutup tanah itu merupakan tempat Angeline dikubur.

Katanya, saat tindakan aneh Margriet menginjak-injak gundukan tempat Angeline dikuburkan, sempat dilihat oleh Dewa Raka dan saat itu dirinya dimarahi oleh Margriet. Soal makian Margriet yang ditujukan Dewa Raka, ternyata diceritakan ke Handono beserta istrinya.

"Keterangan itu yang disampaikan Handono beserta istrinya yang tertuang dalam berkas pemeriksaan," papar Ipung.

Tidak hadirnya Dewa Ketut Raka katanya tidak menerima panggilan dari polisi secara tertulis. Di mana pemanggilan ditujukan ke alamat rumahnya bukan ke alamat Perusahaan tempatnya bekerja sebagai induk jasa security.

"Katanya sih, Pak Dewa Raka mengaku belum menerima panggilan, makanya tidak mau hadir. Penyidik sudah layangkan surat tetapi ditujukan ke rumah Pak Dewa," ungkapnya, yang memastikan bahwa Handono sempat diminta Dewa Raka untuk mencabut keterangan soal dirinya cerita melihat Margriet menginjak-injak gundukan tanah yang terakhir diketahui itu tempat Angeline dikubur.