Lagi razia emas, polisi di Pontianak hanyut di Sungai Landak
Merdeka.com - Anggota Reskrim Polres Landak, Brigadir (Pol) Supriyanto yang hanyut dibawa arus Sungai Landak, Kalimantan Barat, Rabu (27/8) saat penertiban pertambangan emas tanpa izin (PETI) hingga saat ini belum ditemukan.
"Kami sudah menurunkan personel dan bantuan dari SAR Kalimantan Barat dalam mencari keberadaan Brigadir (Pol) Supriyanto yang hanyut saat menertibkan PETI di Landak, tetapi hingga kini belum juga ditemukan," kata Kepala Polda Kalbar Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto di Pontianak, seperti dikutip dari Antara, Kamis (28/8).
Ia berharap anggota Polres Landak yang hanyut itu, secepatnya ditemukan dalam keadaan sehat. Menurutnya kejadian tersebut bermula saat polisi menggelar razia penertiban izin penambangan emas di sungai tersebut.
"Kronologis kejadian, yakni penertiban terpadu itu, menyita lima mesin dompeng (mesin penyedot emas) di lokasi Peti di Desa Ambarang, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak. Temuan itu, hendak dibawa sebagai barang bukti, yang kebetulan harus menyeberang Sungai Landak," ungkapnya.
Saat menyeberang, rakit yang digunakan untuk membawa mesin dompeng dan belasan anggota polisi menabrak batu sehingga rakit itu terbelah dua. "Atas kejadian itu, Supriyanto terjebur ke Sungai Landak, dan hingga kini belum ditemukan," ujarnya.
Kapolda Kalbar menyatakan apa yang terjadi tersebut memang sudah risiko sebagai aparat penegak hukum. "Karena yang namanya menertibkan Peti selalu mendapat penolakan hingga perlawanan dari para penambang emas ilegal itu," ujarnya.
Atas musibah itu, Kapolda Kalbar mengimbau kepada masyarakat agar menghentikan Peti karena lebih banyak mudharat dari pada manfaatnya. "Saya sudah mengimbau kepada Polres-polres agar terus melakukan penertiban Peti di Kalbar," kata Arief Sulistyanto.
Sementara itu, Kapolres Landak AKBP Frans Tjahyono mengatakan, anggota yang hilang tersebut Brigadir (Pol) Suprianto yakni anggota Unit Lidik Satreskrim Polres Landak. Frans menceritakan kronologisnya anggota tersebut terjatuh ke Sungai Landak di saat membawa barang bukti lima unit mesin dompeng untuk dilakukan penyitaan.
Tim operasi Peti dipimpin Kabag Ops Polres Landak Kompol Herman beranggotakan 91 orang gabungan yakni 65 personil dari Polres Landak, 19 anggota Satpol PP Landak, empat prajurit TNI AD dari Koramil Ngabang, dan tiga anggota POM TNI AD Dansub Ngabang yang melaksanakan program Pemkab Landak untuk bersihkan Sungai Landak.
"Hingga kini kami masih terus melakukan pencarian terhadap keberadaan anggota kami yang hilang," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengajak masyarakat untuk melawan hoaks terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaPesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aiptu Zakaria terjun langsung mengamankan pelaku perampokan rumah di kawasan Tonjong, Desa Sukaragam, Serang Baru.
Baca SelengkapnyaTragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar patroli dengan menyasar sejumlah tempat
Baca SelengkapnyaMomen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mencoba mencari pelaku lain dalam kasus pembakaran ini.
Baca SelengkapnyaTak peduli apapun rintangan, hambatan, ujian, cobaan, dan medan yang terjal harus ditempuh untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Baca Selengkapnya