Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mencegah lagi Ratu Rita Akil dan Daryono, istri dan sopir terdakwa kasus suap sengketa pemilihan kepala daerah di Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar. Kali ini, keduanya dilarang melancong ke luar negeri terkait kasus suap sengketa pilkada Kota Palembang.

"Penyidik juga telah mengirimkan surat permintaan pencegahan ke luar negeri kepada Ditjen imigrasi atas nama Daryono dan Ratu Rita Akil," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi SP, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (8/10).

Menurut Johan, keduanya dilarang bepergian selama enam bulan sejak Selasa 7 Oktober. Pencegahan itu dilakukan karena kesaksian keduanya penting buat menguak kasus tersangka RH (Romi Herton) dan M (Masyito).

Sebelumnya, mereka juga dicegah bepergian ke luar negeri dalam kasus sengketa pilkada Kabupaten Lebak di MK.

Romi dan Masyitoh disangkakan melanggar Pasal 6 ayat 1 huruf a Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 64 ayat 1 juncto Pasal 65 ayat 1 kesatu Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Romi dan Masyitoh dianggap bersekongkol menyuap Akil sebesar Rp 20 miliar supaya memenangkan dia dan pasangannya, Hernojoyo, dalam pilkada Kota Palembang.

Pasangan suami-istri itu juga disangka memberikan kesaksian palsu dalam persidangan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar. Mereka diduga melanggar Pasal 22 juncto Pasal 35 ayat 1 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.