KY minta MA serahkan rekrutmen hakim ke lembaga lain
Merdeka.com - Ketua Komisi Yudisial (KY) Suparman Marzuki meminta Mahkamah Agung (MA) dan seluruh pengadilan yang ada di bawah naungannya untuk tidak melulu disibukkan dengan urusan administrasi kepegawaian. MA harus fokus pada proses persidangan demi terwujudnya keadilan di masyarakat.
Banyaknya kasus peradilan yang hanya berfokus pada persoalan teknis persidangan dinilai sebagai penghambat kokohnya penegakan hukum di negeri ini. Hal itu berakibat semakin banyaknya ketidakadilan yang justru ditimbulkan oleh pengadilan sebagai rumah para pencari keadilan itu sendiri.
"Mereka jangan urusin hal-hal yang administratif, promosi, mutasi. Jadi, fokus saja. Bisa luar biasa lho itu. Soalnya mereka butuh konsentrasi, waktu yang cukup. Semangatlah untuk berbenah," ujar Suparman di Jakarta, Selasa (13/8).
Suparman mengatakan, sebaiknya MA menyerahkan urusan administrasi seperti perekrutan tenaga hakim kepada lembaga lain yang memiliki wewenang di bidang itu. Hal itu dimaksudkan agar MA dapat berkonsentrasi menjalankan tugasnya.
"Saya usulkan seleksi hakim ke depan bukan MA. Untuk apa? Untuk menjaga marwahnya MA, jangan sampai dituduh orang macam-macam." kata Suparman.
Lebih lanjut, Suparman menegaskan, sudah saatnya MA bekerjasama dengan lembaga lain untuk melakukan perekrutan hakim. "Bisa saja lembaga lain yang berwenang. Kalau dulu kan ada Departemen Kehakiman. Kalaupun itu diberikan ke KY, ya kami siap. Tapi Undang-undangnya belum berbicara mengenai hal itu. Undang-undangnya masih MA (yang berwenang)," pungkas dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Komisi Yudisial (KY) Amzulian Rifai mengatakan, pihaknya menerima 3.593 laporan masyarakat terkait pengawasan perilaku hakim dan investigasi.
Baca SelengkapnyaHarapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaMuhadjir menjawab pertanyaan hakim konstitusi soal intensitas kunjungan kerja Presiden Joko Widodo jelang Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Empat Menteri Jokowi hadir sebagai saksi dalam sidang MK
Baca SelengkapnyaMahfud berharap para hakim konstitusi bisa mengambil langkah penting untuk menyelamatkan masa depan demokrasi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat menyematkan penutup kepala tanjak kepada Mahfud yang merupakan simbol penerimaan sebagai keluarga besar adat Melayu.
Baca SelengkapnyaHaedar mengatakan menjadi pemimpin negara bukan suatu hal yang ringan karena harus mengurusi sangat banyak hal.
Baca SelengkapnyaGus Yahya berkelakar sebagian masyarakat merupakan bagian dari NU sehingga tidak perlu kaget jika menteri kabinet pemerintahan selanjutnya dari NU.
Baca SelengkapnyaSemua pihak diminta menghormati proses di MK yang sedang berjalan saat ini
Baca Selengkapnya