Merdeka.com - Serangan udara yang dilancarkan Israel ke wilayah Gaza terus berlanjut. Ratusan warga sipil berjatuhan. Agresi yang dilakukan Israel lantas mengundang reaksi dunia, tak terkecuali Indonesia. Seperti halnya yang dilakukan penyandang tuna netra di Bandung.

Rabu (16/7) sore ini mereka menggelar aksi solidaritas dengan cara long march. Tanpa penglihatan sempurna, mereka memulai aksi di markas Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wiyataguna, mengitari Jl. Pajajaran-Jl. Cihampelas Bawah-Jl. Ciptomangun Kusumo-Jl Rajiman-Jl. Pasirkaliki lalu kembali ke Jl. Pajajaran.

Setibanya, mereka melakukan aktivitas berdoa bersama di Masjid Ummi Maktum yang berada di lingkungan Wiyataguna, untuk kemudian menggelar buka bersama.

Ketua Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia Jabar Yudi Yuswar dalam pernyataan sikapnya mengutuk agresi Israel terhadap rakyat Palestina. Dia menyebut bahwa agresi Israel jelas nyata melanggar hak asasi manusia sebagaimana tercantum dalam piagam PBB.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, serangan secara bertubi-tubi yang dilakukan Israel merupakan bencana kemanusiaan terbesar abad ini karena telah menewaskan ratusan orang dan fasilitas lainnya.

"Kami dengar bahwa banyak tempat peribadatan seperti masjid hancur dan tidak sedikit pula panti penyandang cacat hancur," ungkapnya di sela aksi long march.

Oleh karena itu agresi militer yang dilancarkan Israel merupakan penghinaan agama dan eksistensi umat muslim. Karena itu dunia harus melihat bahwa tindakan tersebut haruslah dilawan dengan tindakan apik, etis dan elegan seraya memohon pertolongan terhadap Allah SWT.

Pihaknya meminta kepada pemerintah RI untuk proaktif bertindak secara konkrit dan jelas dalam menjamin kepastian dukungan. Dia juga mengajak umat muslim dunia untuk bersatu mengumpulkan dengan segala daya yang dimiliki demi kepentingan umat muslim.

Aksi longmarch tersebut mendapatkan pengawalan kepolisian. Mereka mengusung spanduk kecaman terhadap Israel. Selain itu penggalangan dana untuk korban Palestina juga dilakukan.