Merdeka.com - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri pagi tadi berkunjung ke Rumah Dinas Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. Selama hampir 2 jam di rumah tua peninggalan Belanda tersebut, selain bersantap siang, Megawati juga melakukan pertemuan santai di ruang rapat rumah.

Selain ditemani Rudi, Presiden RI 5 itu juga ditemani istri Rudy, Endang Prasetyaningsih. Mereka bertiga nampak akrab bercengkrama, dibanding pejabat lain yakni Mendagri Tjahjo Koemolo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, AM Hendropriyono serta Plt Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, yang terlihat agak jauh dari tempat duduk Megawati.

Pintu ruang rapat juga dibuka lebar, sehingga hampir semua pembicaraan mereka dapat didengar oleh awak medIa yang berada di ruang sebelahnya. Usai makan siang, Megawati bergegas menuju ke kamar yang sering digunakan Bung Karno menginap dulu.

Selama hampir 10 menit Megawati berada di dalam kamar tersebut bersama salah satu asisten pribadinya. Tak ada yang tahu, apa yang dilakukan Mega di dalam kamar itu.

Usai keluar dari kamar, Rudy mengajak Megawati ke halaman timur rumah dinas. Di tempat tersebut Rudy menunjukkan beberapa pohon bambu hias.

"Niki bu pohon pring ingkang panjenengan pesen. (Ini bu pohon bambu hias yang ibu pesan)," ujar Rudy sambil menunjukkan beberapa jenis bibit bambu hias.

Megawati hanya tersenyum dan mengangguk mendengar Rudy.

"Ya," kata Mega.

"Bibit matoa kerso mboten bu (bibit matoa mau nggak bu)," tanya Rudy ke Megawati.

"Yo gelem (ya mau)," jawab Megawati singkat sambil bergegas masuk mobil.

Kepada wartawan, Rudy mengaku, Megawati beberapa hari lalu pernah memesan bibit bambu hias. Bahkan menurut Rudy, dia diminta mengantarkan bibit tersebut secepatnya ke Jakarta.

"Dulu belum lama beliau minta bibit pring. Katanya mau ditanam di rumah. Tapi saya bilang, mengke riyin (nanti dulu) to bu. Eh kok ternyata beliau malah ke sini," ucapnya.

Sementara itu, meski berada di Solo lebih dari 2 jam, Megawati Soekarno enggan memberikan komentar terkait kunjungannya ke Solo. Dia bergegas menuju Kabupaten Wonogiri untuk melihat bidang tanah yang akan digunakan sebagai pusat pelatihan kader PDIP.