Kunjungi Sebatik, Mensos minta warga tak tergoda hijrah ke Malaysia
Merdeka.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk mengelola potensi yang ada di Pulau Sebatik Tengah Nunukan, Kalimantan Utara. Hal ini merupakan wujud dari program nawacita dari pemerintahan Joko Widodo, untuk membangun wilayah pinggiran Indonesia.
Dalam pidato penutupan Pendidikan dan Latihan (Diklat) Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat (TKSM) di Desa Aji Kuning, Khofifah mengimbau agar potensi wilayah perbatasan dalam bingkai NKRI tersebut tidak kalah dengan negara tetangga, Malaysia.
“Indonesia tidak boleh kalah dalam mengelola segala potensi yang ada di wilayah Pulau Sebatik daripada Malaysia. Terkadang, rumput di rumah tetangga tampak lebih hijau dari rumput di rumah sendiri," kata Khofifah, Sabtu (2/5).
Khofifah menambahkan, sumber daya alam yang ada di Pulau Sebatik harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan bangsa. Salah satunya adalah tanaman sereh yang bisa diolah karena peminatnya banyak di Tawau, termasuk tanaman Jahe dan daun pisang.
Lebih jauh Khofifah berharap agar diklat ini bisa memacu semangat produktivitas bagi para tenaga kerja. Sehingga seluruh elemen masyarakat bisa ikut terlibat dalam pembangunan Pulau Sebatik.
"Jika TKSM menjadi sumber energi positif, maka pembangunan di Pulau Sebatik bisa dimaksimalkan dan mendongkrak perekonomian, sekaligus kemandirian," tandasnya.
Diklat tersebut melibatkan berbagai elemen strategis yang ada di Pulau Sebatik, seperti tokoh masyarakat, karang taruna, bidan, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), serta Pekerja Sosial Masyarakat (PSM).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya
Banyak warga pulau ini merantau ke kota-kota besar demi mendapatkan penghidupan lebih layak.
Baca SelengkapnyaMencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda
Kudapan dari Pariaman ini terbuat dari kacang tanah yang dicampur dengan gula aren dan kerap dijadikan oleh-oleh.
Baca SelengkapnyaMenilik Asal-Usul Kota Sabang, Pernah Jadi Jalur Perdagangan Penting setelah Pembukaan Terusan Suez
Dulu saat pedagang Arab berlayar hingga ke Pulau Weh, mereka menamakan Sabang dengan kata 'Shabag' yang berarti gunung meletus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa
Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaMembawa Pesan Pemilu Damai di Habitat Harimau Sumatera
Rombongan polisi dan istri mengunjungi permukiman suku Talang Mamak untuk menyosialisasikan pemilu damai.
Baca SelengkapnyaWisata Pekalongan Populer, Sajikan Pemandangan Alam Asri hingga Budaya
Pekalongan tidak hanya batik, tetapi juga memiliki tempat wisata indah dan unik.
Baca SelengkapnyaKapolsek Mandau Basah-basahan Bawa Sembako ke Lokasi Banjir
Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaMenilik Desa Sekar Gumiwang yang Berada di Tengah Waduk Gajah Mungkur, Sempat Muncul saat Musim Kemarau
Di musim kemarau tahun 2023 lalu, desa tersebut kembali muncul ke permukaan.
Baca Selengkapnya15 Wisata Sumedang Populer dan Tak Boleh Dilewatkan, Pesonanya Manjakan Mata
Mulai dari wisata alam, budaya, hingga religi, Sumedang menawarkan berbagai pilihan destinasi yang bisa Anda kunjungi bersama keluarga, teman, atau pasangan.
Baca Selengkapnya