Kubu Jokowi Yakin Hasil Survei Tak Pengaruhi Pilpres 2019
Merdeka.com - Elektabilitas Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, berdasarkan riset beberapa lembaga survei cenderung stagnan. Bahkan menurun, seperti gambaran Indo Barometer dan Litbang Kompas yang merilis hasil surveinya kemarin.
Namun, kata Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf untuk wilayah Jawa Timur, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin, kemenangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 17 April 2019 tidak tergantung hasil survei.
Apalagi hasil survei Litbang Kompas yang melibatkan 2.000 responden di 34 provinsi se-Indonesia. Kata Machfud, jumlah itu belum mencerminkan seluruh pemilih.
"Rasanya di rata-rata, 2.000 responden dibagi 34 provinsi, itu 58 (responden) untuk satu provinsi," kata Machfud di kantor, Jalan Basuki Rahmat, Jumat (22/3) sore.
Menurut Machfud, jika 58 responden hanya satu provinsi, maka kalau di Jawa Timur yang terdiri dari 38 kabupaten/kota, jumlah respondennya di bawah 2 persen. "(Responden) satu koma, dua enggak nyampek, kira-kira begitu, bisa enggak itu menggambarkan suara Jatim?" cibirnya.
Jadi, lanjutnya, hasil survei belum bisa dijadikan acuan menentukan kemenangan dalam politik elektoral. "Gak ada pengaruhnya! Salah satu daripada survei adalah (Litbang) Kompas," tegasnya lagi.
Seperti diketahui, pada survei Litbang Kompas yang dirilis hari Selasa (19/3) lalu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di angka 49,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandi di kisaran 37,4 persen.
Sementara Indo Barometer yang merilis dua hari berikutnya, elektabilitas Paslon 01 sedikit lebih baik, 50,2 persen. Sedangkan Paslon 02 mendapat 28,9 persen. "Biasa saja! Itu tambah membuat kita semangat untuk memacu mengoptimalkan pemenangan Pak Jokowi," tegasnya.
Jika hasil survei tinggi, katanya tidak ada tantangan, "Tidak tersentak, tidak kaget begitu. Kita dapat hasil survei daripada Kompas, ya kita harus memacu kita," dalihnya.
Selebihnya, Machfud berharap, seluruh partai koalisi ikut bahu-membahu mensukseskan kemenangan Jokowi-Makruf di 17 April mendatang. "Para Caleg juga demikian, para relawan, para tokoh masyarakat, atau apa, ayo kita bergandeng renteng mengoptimalkan, bagaimana mengoptimalkan pemenangan Pak Jokowi," imbaunya.
Terkait Jawa Timur, Machfud menyebut, hasil surveinya masih bagus. Jokowi-Ma'ruf masih leading. Beberapa daerah, seperti Bojonegoro, Lamongan, Gresik dan Madura yang di 2014 lalu memenangkan Prabowo, kini sudah berbalik arah. "Sekarang sudah, insya Allah sudah ke Pak Jokowi," klaim Machfud.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Pilpres Terbaru Indikator: 38,8% Anggota Aktif NU di Jatim Dukung Capres Pilihan Jokowi
Survei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSurvei Temukan Fakta: Jokowi Efek Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas PSI, Ini Penyebabnya
80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator: Kepuasan Atas Kinerja Presiden Jokowi Capai 80 Persen
Burhanuddin menyebutkan, kepuasan terhadap kinerja Presiden mayoritas tercatat di tiap segmen demografi warga dan setiap wilayah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Survei Populi Center: 79,9 Persen Masyarakat Ingin Pilpres Satu Putaran
Kebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaSurvei Pilpres Terbaru Indikator di Jatim: Prabowo-Gibran 56,2%, Ganjar-Mahfud 19,9%, Anies-Cak Imin 15,7%
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 56,2 persen di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik: 74,8 Persen Pemilih Ganjar-Mahfud Puas Kinerja Jokowi
Survei Indikator ini dilakukan pada tanggal 18-21 Februari 2024 kemarin.
Baca SelengkapnyaJawaban Presiden Jokowi soal Tudingan Politisasi Bansos
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan bantuan sosial (bansos) dipolitisasi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik: 76,5% Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi Karena Bansos
Masyarakat yang mengaku puas itu adalah karena Presiden Jokowi banyak memberikan bantuan sosial kepada rakyat kecil
Baca Selengkapnya