Merdeka.com - Tersebar kabar bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengirimkan pesan singkat kepada elit politik Partai Demokrat untuk menghindari komunikasi dengan organisasi masyarakat (Ormas) Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).

Juru Bicara PPI, Ma'mun Murod Al-Barbasy, mengatakan PPI tidak pernah memiliki masalah dengan Partai Demokrat. Mungkin ada oknum yang ingin melihat ormas yang dipimpin oleh Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, itu berbenturan dengan partai lamanya.

"Kita baik dengan Demokrat. Sekarang seperti ada yang ingin membenturkan ormas ini dengan Demokrat. Ada elit Demokrat yang tidak suka dengan PPI," kata Ma'mun, Rabu (23/10).

"Apa yang ditakutkan dari PPI, tidak ada yang perlu ditakutkan dari PPI. PPI itu hanya organisasi seumuran jagung. PPI juga bukan PKI kenapa harus juga ditakuti," tambahnya.

Ma'mun menilai niat SBY untuk menjauhkan kader partainya dari PPI tidak adil. Karena jika memang Partai Demokrat mengeluarkan aturan supaya kadernya tidak boleh mengikuti ormas, maka aturan tersebut tidak hanya berlaku untuk PPI saja.

"Kalau mau fair, yang dilarang jangan hanya yang masuk PPI saja. Kan banyak juga yang masuk ormas lain," tegasnya.

Kebebasan berkumpul, berserikat dan berpendapat tercatat dalam UUD 45. Bahkan, menjamin setiap orang untuk mengkritik pemerintahan yang tengah berjalan. Oleh karena itu Ma'mun menilai istana terlalu cepat kebakaran jegot.

"Itu kan hak warga negara untuk berorganisasi apa urusannya istana gelisah," pungkasnya.