Kronologi terduga Santoso ditembak mati di Poso
Merdeka.com - Anggota tim satuan tugas (Satgas) Tinombala menembak mati dua kelompok bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Abu Wardah alias Santoso di wilayah pegunungan desa Tambarana, Pesisir Utara Poso, Sulawesi Tengah, Senin (18/7) petang waktu setempat. Baku tembak tersebut melibatkan lima orang anggota kelompok Santoso.
Lima anggota MIT itu adalah tiga pria dan dua orang wanita. Sedangkan dua anggota MIT yang tewas merupakan pria dan dua wanita serta satu lelaki berhasil melarikan diri dalam baku tembak tersebut.
Salah satu anggota MIT yang tewas ditembak petugas diduga merupakan Santoso. Hal itu terlihat beberapa ciri khas yang melekat pada diri buronan nomor wahid polisi tanah air hingga masuk dalam daftar teroris global Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat ini.
Ciri khas itu seperti tahi lalat di dahi dan memiliki janggut. Namun Kapolri Jenderal Tito Karnavian belum dapat memastikan apakah benar yang tewas tersebut merupakan Santoso.
"Kami belum tahu siapa dua orang ini. Memang ada tanda-tanda tahi lalat di dahinya yang menjadi ciri khas Santoso. Tapi sekali lagi saya belum bisa konfirmasi, teman-teman juga sedang melakukan evakuasi untuk identifikasi siapa yang bersangkutan," kata Tito usai menghadiri makan malam bersama Perdana Menteri Selandia Baru di Istana Negara, Jakarta, Senin (18/7) malam.
Sementara itu, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudi Sufahriadi mengatakan, dari baku tembak tersebut diamankan satu buah senjata api jenis M16. Dan hingga kini jenazah yang diduga Santoso akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu hari ini.
"Yang di lapangan yang ngomong ini belum dievakuasi. Sekarang masih di hutan, besok baru ketahuan Santoso atau bukan. Itu jenazahnya sedang dibawa. Kan jauh. Sedangkan belum tahu siapa," kata Rudi saat dihubungi wartawan di Jakarta.
Rudi mengatakan, saat itu petugas riders sedang berpatroli dan melihat DPO diduga Santoso sedang tengah mandi di wilayah pegunungan desa Tambarana, Pesisir Utara Poso, Sulawesi Tengah. Petugas melihat mencoba menghampirinya diam-diam hingga akhirnya terjadinya baku tembak.
"Dari jarak antara 20 sampai 30 meter terlihat DPO sedang mandi kemudian didekati dan di situlah terjadi baku tembak," kata Rudy.
Namun kepastian salah satu jenazah adalah Santoso masih menunggu akan melakukan tes deoxyribonucleic acid (DNA). Sulitnya jalan menuju lokasi membuat dua jenazah masih belum dievakuasi.
Satgas Tinombala merupakan tim khusus yang dibentuk untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok Santoso di hutan Poso. Tim ini merupakan gabungan dari prajurit TNI dan Polisi yang jumlah totalnya lebih dari 3.000 orang.
Selama ini, kerja sama TNI dan Polisi yang tergabung dalam Satgas Tinombala cukup efektif menyulitkan pergerakan kelompok Santoso. Sudah banyak anggota kelompok Santoso yang berhasil ditangkap oleh tim Satgas Tinombala, seperti melumpuhkan Daeng Koro orang yang dikenal tangan kanan Santoso.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang anggota polisi melepaskan tembakan usai diancam golok orang tak dikenal. Ini kronologinya.
Baca SelengkapnyaSupiati bahkan meminta bantuan bupati agar bisa membantu membebaskan sang suami.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Begitu di sana kita olah TKP, barbuk hanya pisau saja, pisau sempat dicuci, pisau dapur."
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami kebakaran yang menewaskan tujuh orang di Mampang Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaAR (38) ditemukan tewas mengambang siang tadi oleh dua saksi mata
Baca SelengkapnyaDidi Hartanto (42) menjadi korban pembunuhan dan jasadnya dikubur di dapur untuk menghilangkan jejak.
Baca SelengkapnyaDilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaSalah satu anggota KKB yang melakukan penyerangan Pos TNI tersebut adalah Melkias Matani sebagai Komandan perang Batalyon Wabu.
Baca Selengkapnya