Ini kronologi mahasiswa UPI kecelakaan dan terseret mobil 30 km
Merdeka.com - Keluarga Firman Nurhidayat tak menyangka mahasiswa fakultas tehnik mesin itu akan menjadi korban kecelakaan tragis pada Jumat malam kemarin. Peristiwa itu terjadi di Jl Kebon Kopi, Kota Cimahi, Jawa Barat.
"Kejadiannya tadi malam," terang Kanit Laka Lantas Polresta Cimahi, Ipda Tomy Fidianto, kepada merdeka.com, Sabtu (28/2)
Tomy menjelaskan insiden itu. Menurutnya, insiden itu bermula saat Firman yang mengendarai motor Yamah Vega hendak menyalip Honda City D 1347 UI dari sebelah kanan. Saat hendak mendahului tiba-tiba saja ada motor lain muncul.
Entah bagaimana ceritanya, kedua motor itu bersenggolan. "Selepas nyalip dari arah berlawanan ada motor terus senggolan," jelasnya.
Tragis, saat bersenggolan itulah tubuh Firman terpelanting dan tergilas Honda City terseret puluhan kilometer. Dari pengakuannya, pengendara Honda City tidak tahu ada orang terseret di bawah mobilnya sejauh 30 kilometer.
"Ngakunya (pelaku) enggak tahu kalau korban nyangkut di belakang mobil," katanya.
Firman terbawa sejak pintu Tol Pasirkoja. Tubuhnya kemudian ditemukan di Tol Cikamuning dalam kondisi mengenaskan karena kecepatan mobil mencapai 120 km/jam.
Firman yang mengalami kecelakaan kemudian terseret Honda City yang dikemudikan Yana dan teman perempuannya.
"Ditemukannya di dekat Tol Cikamuning, (tewas) iya mengenaskan," terangnya.
Sebenarnya, saat itu warga sudah berteriak ke arah mobil berwarna silver yang dikemudikan Yana dan teman wanitanya, Wiwin. Bahkan, warga sempat mengejar pakai motor sampai masuk ke tol.
"Diduga sopir tahu, memang ada yang masuk kolong. Warga minta memberhentikannya. Tapi tidak henti dan malah menambah kecepatan. Dalam situasi panik. Tersangka atas Yana dan teman wanitanya menembus pintu Tol Pasirkoja tanpa tiket dan membawa lari," tambah Kapolres Cimahi, AKBP Erwin Kurniawan.
Saat ini, Yana sudah ditetapkan sebagai tersangka. Dia dikenakan Pasal 310 ayat 4 dan 312 dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara. Sedangkan jenazah Firman dilarikan RS Cahywa Kaawaluyaan.
Di sela pemeriksaan, Yana, sopir Honda City mengatakan mengaku gugup saat tubuh Firman terhempas ke mobilnya. Dia sebelumnya memang melihat korban sebelumnya terlibat kecelakaan dengan sesama motor.
"Pertama lihat ada motor jatuh di depan," kata Yana saat ditemui di sela pemeriksaannya di Polresta Cimahi, Jawa Barat, Sabtu (28/2).
Dengan kepanikan, dia tak sempat menginjak pedal rem. Apalagi, orang-orang berteriak menambah gugup. Dia memastikan bukan ingin kabur melainkan akan ke pos polisi.
"Saya enggak sempat ngerem. Ada yang bilang ada orang. Saya gugup. Saya lihat tangan. Saya takut ada massa teriak-teriak. Saya mau lapor juga sebenarnya ke pos," jelas Yana.
Kini kasus ini masih diproses di Polresta Cimahi.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampai saat ini pihak kepolisian masih mendalami kronologi kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi juga masih mendalami pelaku konvoi sekaligus mememastikan mobil terbakar terkena petasan.
Baca SelengkapnyaKecelakaan bus terjadi di ruas Tol Jakarta-Cikampek.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bus membawa rombongan yang hendak pulang dari acara kampanye di Gelora Bung Karno (GBK).
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kronologi keributan pemotor dan sekuriti di jalan Prof. Dr. Satrio, Setiabudi
Baca SelengkapnyaKecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol Halim Utama diduga akibat Truk Engkel ugal-ugalan.
Baca SelengkapnyaAda pun penyebab kecelakaan diduga sopir bus kurang konsentrasi
Baca SelengkapnyaKecelakaan terjadi tepatnya di kilometer 719 Tol Mojokerto-Surabaya
Baca Selengkapnya"Begitu di sana kita olah TKP, barbuk hanya pisau saja, pisau sempat dicuci, pisau dapur."
Baca Selengkapnya