Krakatau Bandar Samudera Ingin Wujudkan Mimpi Pemerintah di Sektor Pangan dan Energi
Merdeka.com - Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), Akbar Djohan mengatakan, pihaknya memiliki rencana strategis di 2023. Mereka ingin mewujudkan cita-cita pemerintah dalam sektor pangan dan ketahanan energi. Hal itu dapat dilakukan, karena KBS merupakan pelabuhan curah terbesar di Indonesia.
"Sebagai pelabuhan curah terbesar di Indonesia kami akan memanfaatkan infrastruktur yang ada, infrastruktur yang kami miliki ada 17 slot dermaga dengan suprastrukturnya yang lengkap. Ke dalam yang tidak dimiliki oleh pelabuhan lainnya," katanya di SCTV Tower, dikutip Rabu (5/4).
"Rencana strategi meningkatkan jumlah kapal yang kami miliki. Kami juga sangat menangkap peluang dari pada cita-cita pemerintah dalam memastikan ketahanan pangan dan ketahanan energi," sambung Akbar.
Dia meyakini, dengan supra struktur yang dimiliki mampu mewujudkan cita-cita pemerintahan baik sektor pangan maupun sektor ketahanan energi.
"Dengan tempat kami, dengan ketersediaan untuk food and fit yang memiliki fasilitas supra struktur dengan kapasitas 20 ribu ton perhari untuk membongkar food and fit menjadikan integreted warehouse yang tercepat dan terdepan di Indonesia," ujarnya.
PT KBS yang notabenenya adalah anak perusahaan Krakatau Steel itu merupakan pelabuhan curah kering terbesar dan terdalam di Indonesia.
Didukung dengan implementasi teknologi atau Internet of Things (IoT) mutakhir, sehingga telah mampu mengakomodir berbagai jenis kapal mulai dari 10.000 – 200.000 DWT (super capsize vessel). Fasilitas lainnya yakni, tersedia kompleks gudang terbesar di Asia Tenggara (ASEAN) yang terintegrasi food grade (IWH) dengan tingkat pemakaian yang tinggi.
Berlokasi pada Golden Area of Sunda Strait dan terhubung dengan Jalur 21st Century Maritime Silk akan menjadi hub industry yang paling strategis di Indonesia & Asia Pasifik, Sea Lane of Communication (SLoC), ALKI 1, Krakatau International Port juga dilengkapi fasilitas pelabuhan yang lengkap dan pelayanan logistik yang berintegritas dan terintegrasi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kunker ke Kalbar, Jokowi Resmikan Bandara Singkawang Senilai Rp427 Miliar
Jokowi juga diagendakan menuju Kabupaten Mempawah menggunakan mobil meninjau Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah.
Baca SelengkapnyaKunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari
Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaKPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN
Ketika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diresmikan Jokowi, Bendungan Karian di Banten Pasok Kebutuhan Air serta Jakarta
Jokowi mengatakan, bendungan dan Instalasi Pengolahan Air itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaWali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta
Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKPK Ancang-Ancang Lawan Praperadilan Mantan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor
Gus Mudhlor ditetapkan KPK sebagai tersangka seteah diduga terlibat melakukan pemotongan dana insentif ASN.
Baca SelengkapnyaCara Kementerian PUPR Menyiapkan Pemimpin Masa Depan
Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya dari Kementerian PUPR meningkatkan kapasitas SDM.
Baca SelengkapnyaSempat Diisukan Renggang, Begini Momen Akrab Jokowi & Menteri Basuki Saat Resmikan Proyek Infrastrukur di Makassar
Saat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.
Baca SelengkapnyaDitetapkan KPK sebagai Tersangka Korupsi, Begini Reaksi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor menyatakan menghormati langkah (KPK menetapkan dirinya sebagai tersangka korupsi.
Baca Selengkapnya