KPU: Kami selama ini membuat proses pemilu begitu terbuka
Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) menyayangkan sikap walk out yang dilakukan saksi-saksi dari Prabowo - Hatta saat sidang pleno rekapitulasi berlangsung. Meski walk out, KPU tetap berusaha menghormati pilihan saksi Prabowo - Hatta meninggalkan forum sidang pleno.
"Kami prihatin, kami menyayangkan. Tapi sekali lagi kita semua ini punya masing-masing hak, punya tanggung jawab, punya wewenang dan juga punya kewajiban saling menghormati. Sehingga kami menghormati ini," kata Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay kepada wartawan di sela-sela rapat pleno di KPU , Jakarta, Selasa (22/7).
Hadar membantah bila KPU dianggap tidak adil di antara dua pasangan calon. Menurut Hadar, sejauh ini KPU tetap konsisten, profesional dan tetap menjaga independensinya.
"Ya saya kira kami tidak seperti itu (tidak adil), bukankah kami selama ini membuat proses pemilu ini begitu terbuka. Kalau ada keluhan di bawah, coba dikeluhkan di bawah, terus saja kami lakukan itu," jelas Hadar.
"Apa tujuan kami membuka C1, DA 1, DB1, DC 1, agar semua bisa mengikuti dengan baik dari bawah, termasuk peserta pemilu. Kalau peserta pemilu tidak punya saksi di lapangan, dan kemudian saksinya juga tidak mampu, kan para pemimpinnya, elit-elitnya, ahli-ahlinya bisa menggunakan form-form ini untuk segera mengoreksi. Itu maksudnya," sambungnya.
Hadar menambahkan, semua persoalan yang terjadi saat pemungutan dan rekapitulasi bisa diungkapkan dalam sidang pleno rekapitulasi suara di tingkat nasional. Oleh sebab itu, kata Hadar, sangat disayangkan jika forum sidang pleno tidak dimanfaatkan dengan baik.
"Kalau kemudian tidak dimanfaatkan, semua masalah harus diungkap di menit-menit terakhir di tingkat pusat. Apa maknanya pemilu ini dilaksanakan secara bertahap? kan begitu, pemilu itu kan ada jadwal-jadwalnya yang ketat, yang harus kita semua patuhi," jelas Hadar.
"Termasuk pemungutan suara ulang itu batas waktunya adalah 10 hari, selambat-lambatnya setelah hari pemungutan suara," imbuhnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY soal Pembahasan Kabinet: Pada Saatnya Prabowo akan Mengundang Ketum Parpol
belum ada pembahasan kabinet, karena koalisi pendukung Prabowo-Gibran menghormati KPU.
Baca SelengkapnyaKPU Sahkan Rekapitulasi Suara Pilpres 2024, Prabowo: Terima Kasih Presiden Jokowi
Prabowo mengatakan, Jokowi telah merangkulnya sampai kini ia bisa dipilih mayoritas rakyat untuk menjadi Presiden RI.
Baca SelengkapnyaPrabowo Berulang Kali Setuju dengan Pendapat Anies saat Debat Capres Terakhir
Tema meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan. Lalu teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PPP Bakal Terima Kedatangan Prabowo dan Gerindra dengan Tangan Terbuka
PPP masih fokus terhadap gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di MK.
Baca SelengkapnyaPrabowo Mengenang Momen Debat Pilpres Lawan Jokowi: Penuh Rasa Kekeluargaan dan Terhormat
Menurut Prabowo, kontestasi atau persaingan yang terjadi antara dirinya dan Jokowi ketika itu masih berlandaskan rasa cinta Tanah Air dan persahabatan.
Baca SelengkapnyaKPU Sahkan Prabowo-Gibran Menang di Jawa Timur
Jumlah yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 26.219.453 orang.
Baca SelengkapnyaPrabowo Yakin Dilantik 20 Oktober Jadi Presiden, NasDem: Namanya Kepercayaan Diri Boleh Saja
Dia meminta agar KPU bersedia untuk melakukan audit forensik agar segala dugaan kecurangan bisa diungkapkan.
Baca SelengkapnyaKPU Pastikan Tidak Ubah Format Debat Capres Meski Dikritik Jokowi
Debat sudah berlangsung sebanyak tiga kali dan menjadi kesepakatan sampai debat terakhir.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bangga Penampilan Gibran Debat Cawapres: Menunjukkan Penguasaan Masalah Ekonomi
Ketua Umum Gerindra ini juga menyampaikan terima kasih kepada KPU dan stasiun televisi yang telah menyelenggarakan acara debat keempat Pilpres.
Baca Selengkapnya