Merdeka.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang ratusan juta rupiah di ruang kerja Menteri Agama (Menang) Lukman Hakim Saifuddin. Uang tersebut dalam bentuk dolar Amerika Serikat dan Rupiah.

"Kami temukan kemudian disita juga dari ruangan Menteri Agama sejumlah uang dalam bentuk Rupiah dan Dollar dengan nilai seratusan juta rupiah," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (18/3).

Lembaga antirasuah akan mendalami penemuan uang tersebut. Namun Febri memastikan bahwa penggeledahan dilakukan lantaran diduga terdapat bukti-bukti lain yang menguatkan kasus suap jual beli jabatan di Kemenag yang menyeret nama mantan Ketum PPP Romahuruziy.

"Semua bukti yang disita, apakah dokumen ataupun uang atau barang bukti elektronik atau bukti-bukti apapun itu disita karena diduga terkait dengan penanganan perkara dan dibutuhkan untuk mendukung proses pembuktian," kata Febri.

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, mendatangi Gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat. Lukman datang bersamaan dengan agenda penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah ruang kerja politikus PPP itu.

Pantauan di lokasi, Lukman datang pukul 17.30 Wib. Dia menumpang mobil dinas. Lukman dibalut batik lengan panjang didominasi warna hijau, dipadu celana hitam dan berpeci.

Lukman masuk melalui pintu utama gedung. Dia sempat menanggapi beberapa pertanyaan wartawan.

Setelah selesai, dia menuju ruang kerjanya yang telah disegel KPK sejak Jumat (15/3).

"Saya belum mengetahui apa yang diambil karena baru akan masuk," kata Lukman jelang masuk ruang kerjanya di kantor Kemenag, area Lapangan Banteng, Jakarta. Demikian dikutip Antara, Senin (18/3).

Menag mengatakan kedatangannya setelah ada informasi jika ruangannya sudah tidak disegel dan bisa kembali digunakan seperti sedia kala.

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi juga menggeledah kantor Menag dan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Penggeledahan berkaitan dengan kasus dugaan suap jual beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag) yang menjerat mantan Ketum PPP Romahurmuziy alias Rommy.

Reporter: Fachrur Rozie