Merdeka.com - Upaya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Korsupgah) di seluruh wilayah kabupaten, kota dan provinsi di seluruh wilayah Indonesia sangat penting. Pasalnya, selama tahun 2014, KPK berhasil menyelamatkan uang negara di bidang minerba sebesar Rp 28, 42 triliun.

Penyelamatan uang negara sebesar itu setelah KPK melakukan langkah-langkah beserta Ditjen Minerba (Mineral dan Batu Bara) yang awalnya menyatakan ada sebanyak 12 Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang tidak jelas dan merugikan uang negara sebesar Rp 20 triliun.

"Kemudian pencegahan disektor minerba. Itu angka kami temukan bareng-bareng dengan Ditjen Pajak, Ditjen Minerba dan sebagainya. Kenapa masuk ini? Indonesia SDA (sumber daya alam) luar biasa. Pantes luar negeri ngincer terus. Ada Freeport, Newmont dan lainnya," kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas dalam pidatonya di acara Semiloka Koordinasi Supervisi Pencegahan Korupsi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan di kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (27/11).

Busyro menjelaskan alasan KPK bekerja sama dengan Ditjen Pajak dan Ditjen Minerba. Menurut dia ada 12 Izin Usaha Pertambangan (IUP) kewenangan bupati dan wali kota. "Setelah ke lapangan, IUP ada 12 ribu, ada tidak ada NPWP by omission atau kesengajaan, Ditjen Pajak teriak. Ada dana sebanyak Rp 20 triliun menguap. Lalu kami ajak rapat ke kantor bareng-bareng," kata Busyro.

Usai melakukan rapat koordinasi pencegahan, KPK bersama Dirjen Minerba menargetkan pada 2016 akan ada pemasukan ke negara sebesar Rp 16 triliun. Namun, setelah turun ke lapangan, KPK dan Dirjen Minerba pada 2014 berhasil menyelamatkan uang negara dibidang Minerba sebesar Rp 28, 42 triliun.

"Melalui pencegahan, Dirjen Minerba pasang target supaya ada pemasukan Rp 16 triliun di tahun 2016 target Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Setelah ke lapangan ternyata tahun 2014 ini target tercapai. Kontribusi KPK dan dirjen menyelamatkan uang negara sebesar Rp 28,42 triliun. Padahal anggaran KPK dalam setahun paling banter Rp 8 triliun," paparnya.

Busyro membeberkan, terkait total penyelamatan uang negara terkait upaya koordinasi, supervisi dan pencegahan (korsupgah) mulai dari tahun 2005 sampai tahun 2014 sebesar Rp 249 triliun.

"Di 2005-2014 ketemu Rp 249 triliun. Ini menunjukkan jika punya komitmen pencegahan, hasilnya salah satunya menghindari korban atau calon tersangka. Baik kepolisian, kejaksaan dan KPK yang langsung tangani sendiri," ujarnya.