Merdeka.com - KPK langsung menindaklanjuti keterangan dari mantan Sekda Kota Bandung Edi Siswadi yang hari ini diperiksa sebagai saksi dalam kasus suap penanganan perkara dana bansos. Edi mengaku dirinya diperintah oleh Wali Kota Bandung Dada Rosada untuk menyuap Hakim Setyabudi Tejocahyono.

"Setiap pengakuan dari saksi atau tersangka akan dilakukan validasi oleh KPK. Apakah bisa menemukan tersangka baru atau tidak," ujar Juru Bicara KPK Johan Budi SP, Senin (10/6).

Johan mengatakan validasi itu nantinya akan disesuaikan dengan keterangan para saksi atau tersangka lainnya yang diperiksa. Jika pengakuan itu dapat menjadi alat bukti yang cukup, maka KPK bisa menemukan tersangka baru dalam kasus ini.

Untuk itu, penyidik terus menelusuri keterangan mantan anak buah Dada Rosada itu pada pemeriksaan hari ini.

"Dari hasil pemeriksaan itu jika ada pengembangan maka akan ditelusuri oleh penyidik," ujar Johan.

Sebelumnya, Edi Siswadi mengakui dirinya diperintahkan oleh atasannya Wali Kota Bandung Dada Rosada untuk mengumpulkan uang suap dalam penanganan perkara korupsi dana bansos. Uang itu dikumpulkan dari para pejabat Pemkab Bandung untuk menyuap Hakim Setyabudi Tejocahyono yang menjadi Ketua Majelis Hakim perkara itu.

"Ya seperti itulah," ujarnya usai diperiksa KPK, Senin (10/6).

Edi yang diperiksa selama 7 jam itu mengaku Dada memerintahkan dirinya untuk mengkoordinir duit urunan dari para pejabat Pemkab itu. Lalu Edi pun berkoordinasi kepada Kepala-kepala Dinas untuk mengumpulkan duit urunan itu.