KPAI minta RS di Depok bantu proses visum anak korban pelecehan
Merdeka.com - Berulangnya kasus pelecehan seksual membuat banyak orangtua resah terhadap keselamatan anak-anaknya. Apalagi, proses untuk membuktikan telah terjadi kejahatan seksual terhadap anak di bawah umur belum sepenuhnya terakomodasi.
Atas alasan itu, Sekjen Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda meminta komitmen pemerintah daerah dan stakeholder lainnya untuk membantu dalam hal melakukan visum terhadap korban kekerasan seksual anak.
Mengingat untuk melakukan visum et repertum hanya dirujuk ke RS Polri Kramat Jati. Selain itu biaya untuk visum tidaklah murah dan tak jarang keluarga korban merasa terbebani dengan mahalnya biaya tersebut.
"Kami berharap ada komitmen dari pemerintah daerah atau ada terobosan bagus seperti Kemensos dan Kemenkes untuk mencari jalan keluar soal visum et refertum," kata Erlinda, Kamis (14/7/2016).
Selama ini, kata dia, visum dilakukan di RS Polri Kramat Jati. Hal itu menurutnya bisa saja menghambat proses penyelidikan karena lokasinya yang jauh dari Depok. Dalam prosesnya bisa saja korban kelelahan sehingga mengganggu jalannya penyelidikan.
"Kalau di RS Polri itu kan jauh (dari Depok) sehingga khawatir penyelidikan menjadi lambat," tandasnya.
Untuk itu pihaknya meminta agar visum jangan hanya dilakukan di sana saja. Mengingat di Depok sudah banyak rumah sakit dengan fasilitas memadai untuk visum et repertum.
"Depok banyak rumah sakit yang bisa melakukan visum, untuk mempercepat penyelidikan. Ini yang kami usahakan agar Kemenkes juga membantu visum korban," ujarnya.
Soal trauma healing terhadap korban, Erlinda menuturkan, polisi harus membantu melakukan pemulihan. Selain itu fungsi P2TP2A di Depok juga harus dihidupkan untuk mengambil peran memberikan trauma healing pada korban.
"Jadi tidak hanya dengan KPAI saja, bisa berkoordinasi dengan P2TP2A Depok agar hak anak mendapatkan trauma healing terpenuhi," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban Pelecehan Seksual Rektor UP Jalani Pemeriksaan Forensik di RS Polri Hari Ini
Setelah lama memendam, RZ memberanikan diri melaporkan pelecehan yang dialami.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Detik-Detik Argiyan Arbirama Perkosa Mahasiswi di Depok Berujung Tewas
Berdasarkan bukti yang ditemukan dari ponsel pelaku, banyak ditemukan video porno.
Baca SelengkapnyaPolisi Sudah Periksa 15 Saksi Terkait Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor UP
Belasan saksi itu di antaranya terlapor ETH dan dua korban RZ dan DF.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rektor Universitas Pancasila Buka Suara Terkait Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Anak Buah
Kasus dugaan pelecehan seksual ini sebelumnya terbongkar usai korban mengadukan tindakan tak senonoh itu ke seorang pengacara.
Baca SelengkapnyaKetua LPM Depok Ditampar & Dipiting Pasutri Polisi, Pelaku Teriak 'Lapor Saja, Saya Anggota!'
Korban ditarik ke depan pintu, lalu dicaci maki, dianiaya di depan anak dan istrinya
Baca SelengkapnyaKetua KPU Hasyim Asy’ari Dilaporkan Anak Buah ke DKPP Terkait Dugaan Pelecehan Seksual
Korban dugaan pelecehan seorang perempuan yang bertugas sebagai Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN).
Baca SelengkapnyaJawab Desakan Tiga Eks Petinggi KPK Agar Firli Bahuri Ditahan, Polri Ungkap Masih Penguatan Berkas Perkara
Desakan tiga mantan pimpinan KPK itu disampaikan dengan menyurati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaPolisi Bakal Periksa Petugas Damkar Jaktim Terkait Kasus Dugaan Pencabulan Anak Kandung
Kasus ini mencuat setelah viral pengakuan ibu korban putrinya dilecehkan ayah kandung.
Baca SelengkapnyaKader PSI Terlibat Kasus Pelecehan Seksual di Jakbar dan Surabaya
Tersandung kasus dugaan pelecehan seksual, kedua kader PSI tersebut dipecat dari jabatannya
Baca Selengkapnya