Merdeka.com - Direktur PT Pasific Putra Metropolitan, Bayu Widjokongko kembali dipanggil Kejaksaan Agung hari ini. Bayu yang sekaligus anak buah Nazaruddin ini akan dimintai keterangannya terkait pengadaan pesawat latih sayap tetap (fixed wings) dan link simulator pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI).

Selain Bayu, tim penyidik Kejaksaan Agung juga akan memanggil Anton Gerbono yang berposisi sebagai Direktur PT Intentama Consultant.

"Keduanya akan dimintai keterangan sebagai saksi oleh tim penyidik," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum, Setia Untung Arimuladi di Kejagung, Jakarta, Kamis (11/7).

Kendati Bayu telah ditetapkan sebagai tersangka dan telah menjalani beberapa kali pemeriksaan, petinggi perusahaan tersebut tak kunjung ditahan Kejaksaan Agung. "Kita lihat perkembangannya nanti," jawab Untung.

Dalam kasus pengadaan 18 pesawat dan 2 Link Simulator tersebut negara dirugikan sebesar Rp 138,8 miliar. Kejagung juga telah menetapkan tiga tersangka, yakni Dirut PT Pacific Putra Metropolitan (PT PPM) Bayu Widjokongko, Pegawai STPI, I.G.K. Rai Darmaja dan Kabag Administrasi Umum selaku Pembuat Komitmen Arman Aryuhayat.

Dari pemeriksaan ini Kejaksaan Agung bisa memperluas penyidikan sampai kepada Bendahara Umum Partai Demokrat, Nazaruddin .