Korupsi dana rehabilitasi gempa Bantul, 6 fasilitator ditahan
Merdeka.com - Sebanyak enam fasilitator sosial (fasos) ditahan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bantul, DIY. Mereka ditahan karena diduga terlibat kasus korupsi dana rehabilitasi dan rekonstruksi (Dakons) susulan pascagempa 2006 di Desa Terong, Kecamatan Dlingo, Bantul, Jawa Tengah senilai Rp 1 miliar.
Keenam orang yang ditahan itu adalah Joko Sulistyo, Nuryanto, Ngatini, Supardi, Ribut dan Tulus. Mereka merupakan fasilitator yang ditunjuk oleh pemerintah terdiri dari warga sekitar dan akademisi.
Saat ditahan, keluarga keenam tersangka sempat berteriak histeris saat mereka digiring penyidik kejaksaan menuju mobil tahanan Kejari. Kuasa hukum tersangka, Tulus Kurniawan mengatakan, keenam tersangka akan dibawa ke Rutan Wirogunan, Kota Yogyakarta untuk dititipkan sebagai tahanan Kejari Bantul.
"Pertimbangan dari pihak Kejari kenapa tidak ditahan di Rutan Pajangan adalah untuk menghindari para tersangka fasos ini bertemu dengan mantan Kepala Desa Terong, Sudirman Alfian yang telah ditahan terlebih dahulu pada bulan oktober lalu di Rutan Pajangan, Bantul. Itu katanya untuk upaya penyidikan dan menghindari tekanan lurah ke para fasilitator," kata Tulus saat ditemui di Halaman Kejari Bantul, DIY Kamis (22/11).
Sampai siang ini, pihak Kejari Bantul belum memberikan keterangan resmi terkait penahanan enam fasilitator usai menjalani pemeriksaan di Kejari.
Sebelum enam fasos, mantan Kepala Desa Terong, Sudirman Alfian, sudah resmi ditahan di Rutan Bantul, Rabu (31/10) lalu. Sudirman adalah satu dari tujuh tersangka dalam kasus korupsi dana rehabilitasi dan rekonstruksi (dakons) susulan pascagempa 2006 di Desa Terong.
Kajari Bantul Retno Harjantari Iriani mengatakan ada dua alasan yang mendasari pihaknya melakukan penahanan. Pertama, agar Sudirman tidak mempengaruhi saksi-saksi lain yang masih akan terus diperiksa tim penyidik.
Kasi Intel Kejari Bantul, Putro Haryanto, menjelaskan total kerugian negara dalam kasus korupsi Dakons Desa Terong itu mencapai sekitar Rp 1 miliar. Hasil audit investigasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DIY juga sama, sekitar Rp 1 miliar.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa magnitudo 5,9 di kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,Banten, Rabu (3/1) pagi menyebabkan enam rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaKorban gempa yang rumahnya mengalami kerusakan bakal menerima bantuan.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebuah ledakan yang diduga berasal dari mercon terjadi di Dusun Gedongsari, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, DIY.
Baca SelengkapnyaTiga kali Kabupaten Sumedang diguncang gempa bumi.
Baca SelengkapnyaWarga Kecamatan Leuwigoong, Garut, Jawa Barat mengaku menjadi korban pungutan liar (pungli) pihak desa saat menerima uang ganti rugi pembangunan Tol Getaci.
Baca SelengkapnyaAkibat bentrokan tersebut, setidaknya lima orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKonon kerajinan sangkar burung di sana sudah ada sejak zaman Penjajahan Jepang. Namun kini eksistensinya makin redup.
Baca Selengkapnya