Korban tewas pesta miras jenis cukrik di Surabaya jadi 11 orang
Merdeka.com - Korban meninggal akibat minuman keras (miras) jenis cukrik oplosan di Surabaya, Jawa Timur terus bertambah. Hingga kini terhitung sudah ada 11 nyawa melayang sia-sia. Pada Kamis (19/9) kemarin, jumlah korban masih tercatat ada tujuh orang meninggal dunia, dua orang kritis di RSUD Dr Soetomo dan dua orang lagi dalam kondisi sudah membaik.
Hal ini diungkap oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Setija Junianta. Perwira dengan tiga melati di pundak ini mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan peredaran miras yang dijual di warung-warung minuman pinggir jalan, kemudian dikonsumsi anak-anak muda secara bersama-sama.
"Hingga saat ini, sudah ada 11 orang meninggal dunia akibat meminum keras jenis cukrik yang dioplos dengan campuran lain. Kami sangat prihatin atas kejadian ini, akibat peredaran minuman keras yang bebas dijual di warung-warung berakibat banyak orang meninggal sia-sia," keluh dia.
Hingga kini, lanjut dia, saya sudah menandatangani surat perintah untuk menggelar operasi dan menyita seluruh peredaran miras di Kota Surabaya. "Ini menjadi tanggung jawab semua elemen, termasuk polisi dan masyarakat untuk mencegah penyakit masyarakat. Apabila ada masyarakat atau warung-warung minuman yang masih memiliki miras saya imbau agar segera menyerahkan ke polisi sebelum kami menyitanya," tegas dia.
Dia menceritakan, pada hari Rabu kemarin, pihak Polsek Sawahan menerima laporan ada tiga warga Pakis meninggal akibat menenggak miras oplosan. Kemudian sehari kemudian, korban bertambah empat orang dan malam harinya bertambah lagi dua orang. "Dan pagi tadi (20/9), korbannya bertambah satu orang, jadi genap 11 orang meninggal karena menenggak miras oplosan."
Diberitakan sebelumnya, dari hasil penelusuran polisi, meninggalnya sejumlah warga Pakis, Kecamatan Sawahan itu, karena sebelumnya, pada hari Sabtu hingga Senin (16/9), para korban meninggal itu menggelar pesta miras oplosan bersama puluhan rekan-rekannya di beberapa tempat di Kelurahan Pakis.
Usai menggelar pesta miras jenis cukrik yang dioplos dengan jenis minuman lain itu, pada Rabu (18/9), tiga orang dikabarkan meninggal karena ikut menggelar pesta miras tersebut. Sayangnya, kasus ini tidak dilaporkan polisi.
Hari berikutnya, Kamis (19/9), korban bertambah empat orang. Malam harinya bertambah lagi dua orang dan pagi tadi bertambah satu korban lagi. "Sementara dari Polsek Sawahan, sudah mengamankan satu orang penjual dan tengah diproses," kata Setija.
Penjual miras yang dikonsumsi puluhan anak muda di kawasan Pakis, termasuk 11 korban meninggal itu adalah Ismail. Warga Pakis Wetan, Surabaya ini, diamankan polisi di rumahnya beserta barang bukti berupa 60 botol miras, dengan rincian masing-masing berukuran 1,5 liter dan puluhan botol miras lainnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat akan melintas di lokasi kejadian dan melihat beberapa orang berada di rel kereta api, masinis segera membunyikan suling lokomotif berulang-ulang agar orang
Baca SelengkapnyaSaat tersangka A tiba di lokasi, mereka bersorak dan berteriak.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Heru Ariyanto (34) tewas ditusuk dengan senjata tajam oleh temannya sendiri R saat pesta miras bersama di Jalan Majapahit Semarang, Kamis (14/3).
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaKuliner ini punya sejumlah manfaat untuk kesehatan, mulai mencegah diare hingga melancarkan aliran darah
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca Selengkapnya