Korban tewas kerusuhan suporter di Solo dimakamkan

Merdeka.com - Joko Riyanto, (39) supporter Pasoepati, warga Dukuh Ngaliyan, Desa Pelem, Kecamatan Simo, Boyolali yang tewas akibat kerusuhan di Stadion Manahan Solo Rabu (22/10) malam, siang ini dimakamkan di pemakaman umum Karang Wetan, Desa Pelem, Kamis (23/10) siang.

Jenazah lelaki yang setiap harinya bekerja sebagai pengusaha play station tersebut dilepas segenap kerabat, teman sesama suporter, istri korban Retno Sri Lestari, serta dua anak korban, Galang Mulia dan Fatmawati Galuh Saputri.

Kapolresta Solo, Kombes (Pol) Iriansyah, mengatakan Joko Riyanto meninggal dunia setelah dikeroyok oleh sesama suporter karena dikira sebagai intel polisi yang sedang menyamar sebagai anggota Pasoepati. Hal ini karena saat ditemukan Joko mengenakan seragam kaos berwarna merah. Setelah kerusuhan reda, tubuh Joko ditemukan tergeletak lemah di lokasi ricuh. Joko meninggal ketika dalam perjalanan menuju RS Panti Waluyo, Solo.

"Berdasarkan hasil autopsi tubuh korban tertembus benda tajam hingga sedalam 8 cm hingga mengenai paru-parunya," ujarnya.

Kiswanto, kakak sepupu korban mengakui, adiknya tersebut adalah pendukung setia Persis Solo yang tergabung dalam Pasoepati distrik Simo Boyolali. Sebagai supporter, ujar Kiswanto, Joko selalu menyaksikan setiap pertandingan Persis di Stadion Manahan. Saat menonton, Joko selalu mengajak kedua anaknya.

"Joko itu supporter yang setia. Kalau main di Manahan pasti nonton sama anaknya. Tetapi kemarin itu dia menonton sendirian. Kami sangat kaget, jam delapan malam mendapat kabar, Joko meninggal," pungkasnya.