Korban penusukan di kepala dievakuasi, keluarga histeris
Merdeka.com - Setelah petugas kepolisian dan dokter selesai melakukan identifikasi, jenazah Ratnawati (37) langsung dibawa ke RSUD Muntilan Magelang.
Ratnawati ditemukan tewas di kamar tidur rumahnya Perumahan Bumi Prayudan Blok I Nomor 12 Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa tengah. Ia ditemukan oleh anaknya Shelyn.
Saat dibawa, keluarga langsung histeris ketika jenazah dinaikkan ke mobil ambulans Polres Kota Magelang untuk menjalani otopsi. Ayah beserta suaminya Yusuf Gunawan langsung berteriak histeris.
Bahkan Yusuf Gunawan pingsan saat melihat secara langsung jenazah korban. Saat ditemukan jenazah bersimbah darah dan dibagian sekitar kepalanya tertancap pisau dapur hingga patah pisaunya.
Keluarga korban sempat menolak saat jenazah dilarikan ke RSUP Prof Dr Sardjito Yogyakarta untuk menjalani autopsi memastikan luka dan tewasnya korban.
"Saya tidak mau kalau anak saya dibawa jauh-jauh ke Yogyakarta lebih baik tidak usah diautopsi segala. Nanti malah repot," ungkap ayah korban di depan Wakapolres Magelang Kompol Eko Hadi di TKP.
Akhirnya setelah berunding, pihak kepolisian dan keluarga sepakat untuk melarikan jenazah korban Ratnawati ke RSUD Muntilan, Kabupaten Magelang untuk menjalani autopsi sebagai salah satu persyaratan penyelidikan lebih lanjut.
Sampai berita ini diturunkan, rumah di sekitar Ratna masih dikerumuni ratusan warga sekitar yang ingin menyaksikan kejadian tewasnya korban Ratna secara tragis. Bahkan secara bergelombang, beberapa kerabat Ratnawati mendatangi dan berkumpul di rumah.
Isak tangis keluarga terus mewarnai dari awal kejadian ditemukannya Ratnawati tewas hingga jenazahnya dievakuasi ke rumah sakit.
Usai mobil jenazah meninggalkan rumah, aparat kepolisian dari Polres Magelang langsung menutup rumah serta memasang police line mengitari pagar dan tembok rumah korban Ratnawati. Bahkan sampai malam ini dan besok rumah korban dijaga oleh beberapa petugas kepolisian Polres Magelang.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.
Baca SelengkapnyaPembunuhan terhadap Iwan Sutrisman Telaumbanua (21) memberi luka mendalam kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPria pengangguran itu telah menghilangkan nyawa KRA dengan cara sadis.
Baca SelengkapnyaNida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.
Baca SelengkapnyaSetiap berangkat kuliah, kakeknya selalu mengantar dan menjemput kalau sudah selesai.
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang berangkat kuliah dengan jalan kaki tiba-tiba diadang oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaMayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca Selengkapnya