Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Korban Penggusuran Tamansari: Katanya Peduli HAM, Tapi Enggak Punya Hati

Korban Penggusuran Tamansari: Katanya Peduli HAM, Tapi Enggak Punya Hati Warga Tamansari Bandung. ©2019 Merdeka.com/Aksara Bebey

Merdeka.com - Penggusuran rumah di RW 11, Kelurahan Tamansari kontradiktif dengan penghargaan Kota Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) yang didapatkan Pemerintah Kota Bandung. Pemerintahan yang dipimpin Oded M. Danial dianggap sudah memperlakukan warga dengan semena-mena.

Menurut salah seorang warga terdampak, Eva Eryani Effendi menilai, penghargaan Kota Peduli HAM harus diaplikasikan melalui kebijakan. Penggusuran yang diwarnai kericuhan tidak mencerminkan semangat HAM.

"Katanya peduli (HAM), tapi enggak punya hati. Sudah dinyatakan peduli tapi tidak peduli. Seharusnya mereka (Pemerintah Kota Bandung) mengerti dulu HAM, harusnya dilaksanakan," kata dia saat dihubungi, Jumat (13/12).

"Soal gugatan mengenai Tamansari ini masih berlangsung di PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara), dua minggu lagi ada hasil. Kenapa kami digerus? Apakah (Oded) tidak baca adanya surat BPN, kalau ada land clearing harus ada dulu mufakat dengan warga," ia melanjutkan.

Diberitakan sebelumnya, Oded sudah menemui sejumlah warga dan mengklaim sudah ada kesepakatan mengenai uang kompensasi sebesar Rp 26 juta untuk mengontrak rumah selama setahun. Namun, ia membantah mengenai kesepakatan yang dimaksud.

"Dia datang ke RW 12 sementara yang ketimpanya RW 11. Yang dimaksud Walikota warga yang setuju dia itu siapa? Dia (Walikota) tidak datang kepada kami. Rumah kami sudah enggak ada sekarang," imbuhnya.

Penggusuran yang terjadi pada Kamis (12/12) itu merupakan kali kedua yang terjadi. Penggusuran ini berawal dari rencana Pemerintah Kota Bandung tahun 2017.

Ridwan Kamil yang saat itu masih menjabat walikota, berencana membangun proyek rumah deret di kawasan pemukiman padat tersebut. Ada sebagian warga yang bersedia direlokasi ke Rusunawa Rancacili, lainnya memilih bertahan dan menggugat ke PTUN Bandung.

Sebelum penggusuran yang kedua kali itu, di RW 11 yang bertahan dari penggusuran pertama sekitar 34 KK dari total 200 KK. Setelah penggusuran, banyak warga yang memilih tinggal di masjid yang berlokasi di sekitar pemukiman.

"Semalam ada yang tidur di masjid, ada anak-anak juga. Ada sebagian dari warga mendatangi saudaranya. Ini mau ngobrol sama warga yang lain untuk mencari solusi. Tapi intinya kami menolak penggusuran ini. Uang kompensasi juga enggak sebanding. Rumah kita sudah hancur," terang dia.

"Salah satu fokus yang kami pikirkan juga adalah anak-anak. Mereka tetap harus tumbuh dengan baik," pungkasnya.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tinggal di Rumah Seharga Rp200 Miliar, Begini Penampakan Dapur Mewah Nia Ramadhani yang Bersih Banget

Tinggal di Rumah Seharga Rp200 Miliar, Begini Penampakan Dapur Mewah Nia Ramadhani yang Bersih Banget

Kehidupan Nia yang kini dipenuhi dengan kemewahan benar-benar mencuri perhatian masyarakat.

Baca Selengkapnya
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Remaja Terlibat Perampokan dan Perkosaan di Musi Rawas Serahkan Diri, Ini Perannya saat Beraksi

Remaja Terlibat Perampokan dan Perkosaan di Musi Rawas Serahkan Diri, Ini Perannya saat Beraksi

Polisi merampungkan penangkapan semua pelaku yang berjumlah empat orang.

Baca Selengkapnya
Warga Tangerang Mulai Pilih KA Bandara Dibanding KRL, Penumpang Diprediksi Membludak Saat Nataru

Warga Tangerang Mulai Pilih KA Bandara Dibanding KRL, Penumpang Diprediksi Membludak Saat Nataru

Jumlah penumpang KA Bandara saat ini telah naik tiga kali lipat.

Baca Selengkapnya
Belasan Tahun Ditinggalkan Warga, Kampung Pangheotan Terbengkalai, Netizen 'Lebih Baik Dijadikan Obyek Wisata'

Belasan Tahun Ditinggalkan Warga, Kampung Pangheotan Terbengkalai, Netizen 'Lebih Baik Dijadikan Obyek Wisata'

Banyak bangunan rumah unik dengan pemandangan indah. Sayangnya, perkampungan tersebut kini terbengkalai.

Baca Selengkapnya
Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc

Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc

Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya
Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis

Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis

Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi

Baca Selengkapnya
Usai Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Sekda Bandung Mengundurkan Diri

Usai Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Sekda Bandung Mengundurkan Diri

Ema sudah menyerahkan surat pengunduran dirinya ke Pemerintah Kota Bandung.

Baca Selengkapnya