Korban penembakan polisi di Kediri lapor komnas HAM
Merdeka.com - Kejadian nahas menimpa seorang warga Desa Kaliboto, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur bernama M. Choirul Fauzun. Pasalnya pria berusia 29 tahun ini ditembak kepalanya oleh polisi dari Polresta Kediri. Polisi saat itu berniat mencari pelaku anarkis pengerusakan rumah Kepala Desa (Kades) Kaliboto, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Awalnya penyerangan itu dilakukan pasukan dari Polresta Kediri lebih kurang 1 kompi dengan mengendarai 2 truk, 3 mobil Van dan mobil pengawal yang terjadi sekitar pukul 01.00 WIB, Selasa (27/5).
Ibu korban bernama Sujiati (55) mengatakan penyerangan itu awalnya dilakukan dengan cara mematikan lampu listrik di rumah. Sewaktu korban membuka pintu rumah, langsung ditembak polisi di kepala yang mengenai pelipis kiri tembus pipi sebelah kanan. "Iya kejadiannya sekitar jam 1 malam, waktu itu ada yang matiin lampu, terus anak saya mau hidupin, pas keluar ditembak sama polisi pas di kepalanya," katanya di Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (23/6).
Menurut kuasa hukum korban, Bambang Sunaryo, pihaknya akan melapor ke komnas HAM terkait masalah ini. Karena tindakan polisi tersebut, walaupun selamat tapi korban menjadi buta mata kirinya. "Kami dari pihak korban ingin melaporkan kasus ini ke Komnas HAM, agar Komnas HAM bisa menyelesaikan masalah ini. Akibat tindakan polisi tersebut, walaupun selamat tapi korban buta mata kirinya," tandas Bambang.
Sebelumnya diberitakan bahwa kasus ini bermula dari digerebeknya seorang Kepala Desa (Kades) Kaliboto, Kacematan Tarokan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur bernama Woko alias Eko yang melakukan perselingkuhan dengan warganya pada tanggal 4 April 2014.
Kemudian warga Kaliboto melakukan demonstrasi untuk menuntut pencopotan Kades tersebut di Kantor Bupati, namun tidak direspon. Akhirnya massa bubar dan melakukan pengerusakan rumah Kades Kaliboto tersebut.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban yang mengalami luka serius itu merupakan sopir mobil pikap.
Baca SelengkapnyaKorban RN ternyata menjalin hubungan dengan AT selama tiga tahun.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaKompolnas menyarankan Angga segera melapor ke Bid Propam Polda Jawa Timur apabila jadi korban
Baca SelengkapnyaSopir truk juga sudah diminta keterangan. Polisi masih mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan saksi lain.
Baca SelengkapnyaKetiganya ada yang terjerat narkoba dan bolos dinas
Baca SelengkapnyaKapolri soal Korban Kecelakaan KM 58: 7 laki, 5 Wanita, Keluarga di Bogor dan Ciamis
Baca SelengkapnyaHingga saat ini polisi masih mengusut penyebab peristiwa maut tersebut
Baca Selengkapnya