Korban Keracunan Hidangan Pernikahan di Lembang Jadi 217 Orang, Satu Meninggal
Merdeka.com - Korban keracunan makanan diduga akibat menyantap hidangan pesta pernikahan di Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) bertambah menjadi 217 orang. Beberapa di antara mereka harus dirawat di rumah sakit dan satu orang meninggal dunia.
Warga yang mengalami keracunan massal tersebut kebanyakan berasal dari Desa Wangunsari. Efek yang dirasakan di antaranya muntah, mual, sakit perut hingga lemas. Mereka mengeluhkan hal itu pada Senin (27/2) dini hari setelah menyantap hidangan pesta pernikahan sehari sebelumnya.
Kepala Desa Wangunsari Diki Rohani mengatakan, berdasarkan data yang dihimpunnya hingga Rabu (1/3), terdapat 217 warga yang diduga keracunan makanan. Banyak di antara warga ditangani dan didata di posko darurat yang didirikan aparat desa. Namun, ada beberapa yang harus dirujuk ke rumah sakit karena kondisinya perlu penanganan intensif.
"Total 217 yang (diduga) keracunan. Yang dirawat di rumah sakit per hari ini ada tujuh orang. Rumah sakitnya ada yang di wilayah KBB ada juga yang dirujuk ke Kota Bandung. Seorang warga di RS Advent, RS Salamun ada dua orang, yang di puskesmas ada 1 orang," ucap Diki, Rabu (1/3).
Dari ratusan orang tersebut, satu orang perempuan lanjut usia bernama Tarmi (71) dinyatakan meninggal dunia. Almarhum sempat dibawa ke rumah sakit, namun memaksa untuk pulang kembali.
Menurut Diki, almarhum tidak datang pada saat pesta pernikahan, namun makanannya tetap diantarkan. Sehari setelahnya, ia merasakan keluhan yang sama seperti ratusan warga yang lain.
"Ibu ini sudah lama sakit jadi tidak langsung hadir dalam hajatan. Beliau ini masih bagian dari keluarga. Makanannya diantar ada sop, rolade bistik. Kami sudah membawa ke rumah sakit kemarin sore," ucap dia.
"Menjelang malam beliau memaksa pulang. Atas permohonan dan persetujuan pihak keluarga, akhirnya beliau diperbolehkan pulang. Namun hari ini (Rabu) dikabarkan meninggal dunia," Diki melanjutkan.
Ia menduga korban keracunan makanan bisa bertambah, karena sekira 500 undangan datang dan menyantap makanan di pesta pernikahan itu. Sejumlah tamu undangan berasal dari luar wilayah desa.
Direktur Utama (Dirut) RSUD Lembang dr Achmad Oktorudy mengatakan beberapa pasien yang datang mengeluhkan hal serupa, yakni mual, muntaber, hingga sakit kepala. Hasil pemeriksaan, mereka mengalami dehidrasi. Beberapa ada yang dipulangkan, namun ada yang harus dirawat namun kondisinya mulai membaik.
"Ini data terbaru yang berobat dan dirujuk ada 21 orang, yang dirawat ada masuk 6 orang, observasi di UGD 6 oang, 9 orang pulang. Keluhan hampir sama dari semua dan ini kategorinya diare dengan dehidrasi sedang. Ini antara ringan dan sedang, tidak ada yang berat, kalau ada berat harus ada tindakan lagi," kata Achmad.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Biasanya kuliner ini hanya ada saat acara tertentu, seperti saat acara adat dan pesta pernikahan.
Baca SelengkapnyaMalang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih, perumpamaan ini seolah pas dengan kemalangan yang dihadapi pasangan pengantin di Demak.
Baca SelengkapnyaPuting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaRelawan Ganjar Pranowo, KawanJuangGP menggelar peta rakyat di Lapangan Baru Jati, Kabupaten Bandung, Selasa (28/11)
Baca SelengkapnyaKebakaran di Kalideres Jakarta Barat, itu mengakibatkan satu orang merenggang nyawa dan tiga orang lainnya mengalami luka bakar.
Baca SelengkapnyaLongsor terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, KBB, Minggu (25/3) malam.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan BPS angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan yang drastis
Baca SelengkapnyaKapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.
Baca Selengkapnya