Kopi Pagaralam, Citra Rasa Robusta yang Terkendala Akses Pasar
Merdeka.com - Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, memiliki sumber daya perkebunan kopi cukup besar di Indonesia. Hanya saja akses pemasaran hasil produksi perlu dilakukan penguatan sehingga berpengaruh positif bagi petani.
Hal itu terungkap dalam salah satu hasil penelitian Agricultural Policy Research to Support Natural Resource Management in Indonesia’s Upland Landscape (IndoGreen), selama empat tahun terakhir di Palembang. IndoGreen adalah proyek penelitian kerja sama antara World Agroforestry (ICRAF) dengan Center for Global Food and Resources di University of Adelaide, Australia, melalui pendanaan Australian Center for International Agricultural Research (ACIAR/Pusat Penelitian Pertanian Internasional Australia).
Pimpinan proyek penelitian IndoGreen yang juga peneliti senior ICRAF, Betha Lusiana mengatakan, keseluruhan proses dan hasil yang dicapai IndoGreen penting untuk disampaikan secara formal. Data, rekomendasi teknis dan implikasi kebijakan yang dihasilkan meliputi topik perubahan tutupan lahan dan trade-off antara pembangunan dan jasa lingkungan/jasa ekosistem, praktik agroforestri, praktik konsevasi tanah dan air, rantai nilai, panen, pascapanen, dan pemasaran kopi robusta, sampai ke topik kesetaraan gender di bidang pertanian, khususnya praktik pertanian agroforestri.
"Penelitian ini berhubungan dengan praktik pertanian dan upaya menjaga lanskap produksi pertanian keberlanjutan," ungkap Betha, Rabu (13/4).
Dikatakan, salah satu rekomendasi yang dihasilkan IndoGreen adalah kebijakan dan program pemerintah sebaiknya lebih mengarah kepada penyediaan akses pasar dan permodalan untuk kopi robusta premium, serta insentif untuk kopi ramah lingkungan.
Ada juga program peningkatan kapasitas petani dalam praktik sambung pucuk, seperti yang dijalankan saat ini.
"Akses pasar harus dikuatkan karena petani rentan terdampak fluktuasi harga komoditas. Belum lagi perubahan iklim yang menyebabkan perubahan harga," ujarnya.
Untuk melengkapi penelitian, ICRAF telah melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas untuk petani dalam mengevaluasi biji kopi sesuai dengan standar pasar, menfasilitasi koperasi setempat dalam mengakses pasar dan pendanaan pertanian, serta menggali potensi digitalisasi manajemen koperasi.
Penanggung jawab IndoGreen dari ICRAF Beria Leimona mengatakan, semua keluaran IndoGreen, baik berupa data, informasi serta risalah teknis mengenai peningkatan ekonomi pertanian, isu agroforestri, konservasi tanah dan air, kesetaraan gender, dan pertanian berkelanjutan dari skala plot sampai skala lanskap, dapat berguna bagi para pemangku kepentingan dalam proses merancang kebijakan dan program terkait pertanian yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan, termasuk mendukung kesetaraan gender di Pagaralam.
Diharapkan hasil penelitian dapat diarusutamakan dalam program pemerintah Kota jangka menengah dan panjang.
Menurut dia, sektor pertanian dan perkebunan yang ditopang oleh petani berskala kecil adalah sektor terpenting yang mengandalkan sumber daya alam. Oleh karena itu, peran petani skala kecil dalam memastikan kelestarian lingkungan dan menjaga keberlanjutannya harus menjadi bagian penting yang didukung pemerintah.
"Sudah saatnya kesadaran lingkungan yang lestari merupakan bagian terpenting dalam keberlanjutan ekonomi bagi petani dan daerah secara umum," kata dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Area Panen Kopi Indonesia Terbesar Kedua Dunia tapi Produktivitas Rendah, Begini Solusinya
Areal panen kopi di Indonesia rata-rata seluas 1.25 juta ha/tahun.
Baca SelengkapnyaPerbedaan Kopi Hijau dan Kopi Hitam, Berikut Manfaat Keduanya
Meski sama-sama dari biji kopi, namun kopi hijau dan kopi hitam adalah dua jenis kopi yang memiliki warna, rasa, dan manfaat yang berbeda.
Baca Selengkapnya4 Cara Sehat Membuat Kopi Menjadi Manis
Sejumlah pemanis memiliki manfaat kesehatan yang lebih baik dibanding gula ketika dipadukan dengan kopi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jarang Diketahui, Ternyata Pabrik Kopi Tertua di Semarang ini Salah Satu Pemasok Terbesar di Dunia
Potret pabrik kopi yang pernah jadi eksportir terbesar di dunia ternyata ada di Semarang.
Baca SelengkapnyaWarga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Mengapa Kopi Merupakan Teman yang Sempurna untuk Berpikir dan Mencari Ide Cemerlang
Kopi bisa menjadi katalisator dari berbagai ide kreatif karena kandungan yang ada di dalamnya.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Begini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek'
Begini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek
Baca SelengkapnyaSeberapa Besar Pengaruh Kesehatan dari Menambah Gula pada Kopi dan Teh Kita?
Konsumsi teh dan kopi yang diambah pemanis bisa tetap aman asal buatan kita sendiri.
Baca SelengkapnyaTuai Pujian, Begini Sikap Prabowo Saat Minum Kopi Waktu Kampanye di Medan 'Adabnya Luar Biasa'
Begini sikap Prabowo Subianto saat minum kopi di tengah kampanye di Medan.
Baca SelengkapnyaGudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita
Keberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca Selengkapnya