Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KontraS tolak tim gabungan rekonsiliasi kasus pelanggaran HAM

KontraS tolak tim gabungan rekonsiliasi kasus pelanggaran HAM Demo pelanggaran HAM. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan menolak (KontraS) menolak pembentukan tim gabungan rekonsiliasi pelanggaran hak asasi berat yang di bawah koordinasi Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno dan Jaksa Agung HM Prasetyo. Koordinator KontraS, Haris Azhar, mengatakan rekonsiliasi pelanggaran HAM bukan keputusan yang tepat bagi pemerintah.

"Ini momentum yang tidak tepat yang memaksakan rekonsiliasi yang dilakukan pemerintah. Yang terpenting itu adalah proses hukum dalam memberikan keadilan bagi korban," kata Haris saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin (15/6).

Menurut dia, pemerintah harus menciptakan keadilan terhadap keluarga korban pelanggaran HAM dengan mempunyai ukuran proses hukum dalam pengungkapannya harus secara transparan.

"Pertama memastikan keterbukaan fakta dan kebenaran harus diungkapkan, kedua harus ada pengakuan dari korban, dan ketiga harus dipastikan proses hukum upaya keadilan semaksimal mungkin. Rekonsiliasi hanya mungkin dilakukan jika semua syarat yang tadi ditempuh dan dapat persetujuan dari korban," katanya.

Sementara di kesempatan yang sama, Kepala biro penelitian KontraS, Puri Kencana Putri mengatakan pemerintah harus menghadirkan pelaku pelanggaran HAM dalam pengadilan untuk membuat efek jera. Hal itu juga untuk menghindari peristiwa pelanggaran HAM pada massa mendatang.

"KontraS melihat belum ada satu hawa isu pelanggaran HAM diungkapkan. Tim rekonsiliasi tidak mungkin mendapatkan restu keluarga korban dan tidak bisa ciptakan rasa pemuasan terhadap publik," kata Puri.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc
Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc

Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya
Kampanye di Kendal, Ganjar: Jangan Saling Menyakiti dan Jaga Perasaan
Kampanye di Kendal, Ganjar: Jangan Saling Menyakiti dan Jaga Perasaan

"Sekarang lagi proses pemilu, kita harapkan semua saling menjaga perasaan, jangan saling menyakiti, jangan menyebar hoaks," kata Ganjar

Baca Selengkapnya
Komnas HAM Kecam Pembunuhan Danramil Aradide di Paniai Papua Tengah
Komnas HAM Kecam Pembunuhan Danramil Aradide di Paniai Papua Tengah

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Catatan Komnas HAM untuk KPU Selama Pelaksanaan Pemilu 2024
Catatan Komnas HAM untuk KPU Selama Pelaksanaan Pemilu 2024

Salah satu yang disorot soal netralitas aparat selama mengawal jalannya Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya
Datangi Warga, Polres Kampar Sosialisasi Tahapan Pemilu 2024 dan Ingatkan Jangan Terpancing Hoaks
Datangi Warga, Polres Kampar Sosialisasi Tahapan Pemilu 2024 dan Ingatkan Jangan Terpancing Hoaks

Warga diminta tidak terpancing berita hoaks dan SARA terkait Pemilu.

Baca Selengkapnya
14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM
14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM

14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM

Baca Selengkapnya
Cara Kombes Jeki Wujudkan Pemilu Damai dengan Ajak LAMR Pekanbaru Diskusi
Cara Kombes Jeki Wujudkan Pemilu Damai dengan Ajak LAMR Pekanbaru Diskusi

Rombongan Kapolres disambut DPH LAMR Kota Pekanbaru Datuk Seri Muspidauan beserta para Datuk pengurus LAMR Kota Pekanbaru.

Baca Selengkapnya
Coba Pertahankan Handphone Kekasih, Pemuda Ini Kritis Dibacok Komplotan Begal di Kawasan Industri Pulogadung
Coba Pertahankan Handphone Kekasih, Pemuda Ini Kritis Dibacok Komplotan Begal di Kawasan Industri Pulogadung

Korban kritis terkena sabetan senjata tajam di perut dan tangan.

Baca Selengkapnya
Remaja Bunuh Satu Keluarga di Penajam Paser Utara Divonis 20 Tahun Penjara, Keluarga Korban Ajukan Banding
Remaja Bunuh Satu Keluarga di Penajam Paser Utara Divonis 20 Tahun Penjara, Keluarga Korban Ajukan Banding

Vonis tersebut dijatuhkan majelis hakim dipimpin hakim ketua Budi Susilo dengan anggota Jerry Thomas dan Rihat Satria Pramuda dibacakan pada Rabu 13 Maret 2024.

Baca Selengkapnya