Kontras sebut penangkapan Novel Baswedan penculikan
Merdeka.com - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras) Haris Azhar mengatakan, penangkapan penyidik KPK Novel Baswedan oleh Bareskrim Polri memberikan pesan situasi buruk bagi negara.
"Novel Baswedan penyidik di KPK ditangkap oleh pihak Polri, ini situasi buruk," kata Haris di kantor Kontras, Jalan Mendut No. 3, Menteng Jakarta Pusat, Jumat (1/5).
Haris pun menyebut bahwa penangkapan yang dilakukan di kediaman Novel pada Jumat (1/5) dini hari merupakan penculikan.
"(Penangkapan) Semalam kami sebut ini penculikan," tegas Haris.
Dia juga menilai pihak Bareskrim keterlaluan dalam upaya menahan Novel. Pasalnya, tim kuasa hukum Novel Baswedan dilarang bertemu dengan mantan polisi tersebut.
"Tim Lawyer tidak boleh masuk ke Kelapa Dua, kemudian rumah Novel juga digeledah. Ini sudah keterlaluan," katanya.
Seperti diketahui, Novel Baswedan ditangkap Bareskrim di rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (1/5) dini hari.
Sekitar 3 jam diperiksa, Bareskrim pun memutuskan untuk menahan Novel di Markas Komando (Mako) Brimob Kelapa Dua Depok.
(mdk/siw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eks Penyidik KPK, Novel Baswedan mengapresiasi, putusan PN Jaksel yang menolak permohonan praperadilan Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan menilai KPK tidak sungguh-sungguh menangkap Harun Masiku karena ada keterlibatan petinggi partai politik.
Baca SelengkapnyaPengunduran diri Firli Bahuri dari Ketua KPK merupakan modus lama menghindari sanksi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini mengajarkan semua pihak agar lebih bijak dalam menyampaikan pendapat.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaMulai dari Ronggeng Dukuh Paruk yang menceritakan kemelut politik 1965 hingga Rasina yang berlatar zaman kolonial Belanda.
Baca SelengkapnyaMabes Polri turun tangan mendalami ancaman penembakan terhadap capres nomor urut 1 Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaAnies dilaporkan atas dugaan menyerang pribadi Prabowo Subianto terkait lahan HGU 340 ribu hektare
Baca Selengkapnya