KontraS: Hukuman mati perlihatkan wajah kejam Jokowi
Merdeka.com - Hukuman mati bagi penjahat narkoba duo 'bali nine' Myuran Sukumaran dan Andrew Chan tidak ditawar-tawar lagi oleh pemerintah Indonesia. Walau pun pemerintah Australia terus mendesak dengan segala cara agar eksekusi dibatalkan.
Ketua KontraS, Haris Azhar menilai hukuman mati gembong narkoba duo 'Bali nine' Myuran Sukumaran dan Andrew Chan sarat pelanggaran HAM dan justru memperlihatkan wajah Presiden Jokowi yang kejam.
"Makin dia terus melaksanakan hukuman mati, makin muncul wajahnya yang kejam," tegas Haris di Jakarta, Kamis (5/3)
Menurut KontraS, hukuman mati bagi dua pengedar narkoba kelas kakap itu bukan satu langkah yang baik untuk menimbulkan efek jera bagi pelaku kejahatan narkoba di Indonesia.
"Hukum mati untuk pelaku kejahatan narkoba melanggar HAM. Siapa yang jamin nyawa bisa hilang dalam satu detik? Apakah hukuman mati momentum yang enak?" kata Haris Azhar.
Haris menilai, apa yang dinyatakan oleh Presiden Jokowi tentang bahaya narkoba yang telah membunuh 4,7 juta warga Indonesia itu adalah sebuah asumsi saja. Sebab Presiden Jokowi sendiri mengambil data dari BNN yang mengambil data dari jumlah pemakai dan yang baru coba memakai narkoba.
"Dalih Jokowi bunuh banyak orang oleh narkoba tidak fair. Ukuran daruratnya dari mana? Presiden memakai data BNN dari sampel pemakai dan pencoba narkoba. 4,7 juta dari mana? Itu hanya asumsi," lanjut Haris.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.
Baca SelengkapnyaJamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta
Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Penyebab Banjir Besar di Demak: Hujan Sangat Ekstrem Bikin Tanggul Jebol
Menurut Jokowi, banjir di Demak terjadi akibat curah hujan yang sangat ekstrem.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Kumpulkan Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas
Jokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).
Baca SelengkapnyaJokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaPesan Jokowi ke Menteri: Bansos Harus Diteruskan
Jokowi juga mengingatkan agar penyaluran bansos dipantau ketat supaya tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Sering Dikritik Tajam: Gambar Wajah Saya Aneh-Aneh di Sampul Media, Cucu Komplain
Jokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaJokowi Harap Debat Pamungkas Pilpres Bahas Visi Misi: Tak Terjebak Masalah Personal
Menurut Jokowi, akan lebih baik apabila debat terakhir Pilpres 2024 saling menyampaikan visi yang substansial dan berguna bagi masyarakat.
Baca Selengkapnya