Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kongres anak korban 65 batal gara-gara ancaman diserbu ormas Islam

Kongres anak korban 65 batal gara-gara ancaman diserbu ormas Islam Demo FPI. ©2014 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Aksi penolakan beramai-ramai melalui media sosial (medsos) terhadap acara kongres Temu Nasional Korban 65/Yayasan Penilitian Korban Pembunuhan 65 bertema "Menuju Penyelesaian Adil dan Bermartabat Bagi Korban 65" di Salatiga, Jawa Tengah menjadi pertimbangan kepolisian untuk membatalkan acara tersebut.

Selain melalui sosial media, beberapa ormas Islam juga secara sengaja mendatangi Mapolres Salatiga mendesak aparat kepolisian untuk membatalkan acara yang akan diikuti oleh sebanyak 50 anggota Pengurus Daerah dan Cabang Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 65 yang tersebar di seluruh Indonesia tersebut.

"Banyak aksi penolakan yang dilakukan oleh ormas Islam begitu pihak panitia menyampaikan izin. Banyak juga mereka (ormas) yang kemari (ke Kantor Polres Salatiga) menyampaikan keberatannya jika acara tersebut berlangsung di Salatiga," tegas Kapolres Salatiga AKBP Yudho Hermanto kepada merdeka.com Selasa (4/8) malam tadi.

Apalagi, menurut Yudho acara yang diadakan oleh Pengurus Daerah/Cabang Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 65 se-Indonesia dan akan diselenggarakan tanggal 6 Agustus sampai 9 Agustus 2015 bertempat di Wisma Widya Graha LP3S di Jalan Soekarno-Hatta No.10 Salatiga, Jawa Tengah tidak ada satupun masyarakat Salatiga yang terlibat.

"Apalagi tidak ada satupun warga Salatiga yang terlibat dalam acara tersebut. Sangat rentan menimbulkan kerawanan kamtibmas," jelasnya.

Selain itu, Yudho menjelaskan belajar dari pengalaman bahwa acara yang dilaksanakan oleh YPKP 65 di beberapa tempat juga mengundang aksi dan reaksi penolakan. Sehingga dirinya setelah menerima beberapa masukan baik dari ormas, warga dan melihat situasi Kota Salatiga khususnya memutuskan untuk tidak memberikan izin.

"Apalagi di banyak tempat seperti di Padang dan daerah lainnya acara itu juga kegiatan kerja sama antara YPKP 65 dan YAPHI Solo itu juga tidak mendapatkan izin," terangnya.

Yudho juga membenarkan jika ada juga informasi yang diterimanya bahwa ada ancaman dari FPI Solo dan Boyolali yang juga mengancam akan menyerbu Kota Salatiga jika acara kongres anak korban 65 itu tetap berlangsung.

"Benar, benar-benar sangat rentan (penyerbuan) terutama dari ormas Islam dan FPI," ujarnya.

Yudho juga menuturkan jika pembatalan acara itu dilakukan setelah pihaknya melakukan koordinasi bersama beberapa tokoh masyarakat dan pihak-pihak terkait di Kota Salatiga.

"Semua elemen sudah berkoordinasi. Apalagi, LP3S berada di bawah naungan koordinasi Si Laode. Nanti takutnya akan ada resistensi ormas dan tokoh masyarakat. Nanti larinya ke persoalan agama. Ya betul. Soal SARA," tuturnya.

Sebelumnya, Pengurus Daerah/Cabang Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 65 se Indonesia akan menggelar acara kongres Temu Nasional Korban 65/YPKP 65 dengan Tema "Menuju Penyelesaian Adil dan Bermartabat Bagi Korban 65" di Kota Salatiga, Jawa Tengah.

Kegiatan yang menurut rencana akan diselenggarakan tanggal 6 Agustus sampai 9 Agustus 2015 bertempat di Wisma LP3S Jl. Soekarno-Hatta Nomor 10 Kota Salatiga, Jateng ternyata batal karena tidak diizinkan kepolisian, dalam hal ini Polres Salatiga.

Atin Sudarmo, pengelola Wisma Widya Graha LP3S Salatiga yang akan digunakan acara tersebut kepada merdeka.com menyatakan pembatalan itu dilakukan pihak pengelola setelah mendapatkan masukan dari Polres Salatiga.

Alasannya, bahwa demi menjaga keamanan dan ketertiban nasional (kamtibmas) setelah mendapatkan masukan dari warga setempat, Kelurahan, Kecamatan, Polsek setempat dan Polres Salatiga maka kegiatan itu tidak dapat dilaksanakan.

(mdk/tyo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban

Fakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban

Melihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.

Baca Selengkapnya
Di Hari Ulang Tahun, Ibu Ini Mendapatkan Kado Terindah Berbarengan dengan Pelantikan Sang Anak Jadi Polisi

Di Hari Ulang Tahun, Ibu Ini Mendapatkan Kado Terindah Berbarengan dengan Pelantikan Sang Anak Jadi Polisi

Di hari pertambahan usia ia justru mendapatkan kado terindah atas keberhasilan anaknya yang menjadi seorang polisi.

Baca Selengkapnya
Ditemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai

Ditemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai

Nida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kenang Masa Muda, Jenderal Polisi Anak Eks Kapolri Dulu Tak Yakin Sang Istri Mau Menerimanya 'Aku Beruntung'

Kenang Masa Muda, Jenderal Polisi Anak Eks Kapolri Dulu Tak Yakin Sang Istri Mau Menerimanya 'Aku Beruntung'

Mengenang masa muda, dia mengungkap cerita saat mendekati sang istri.

Baca Selengkapnya
Anggota Polisi Umbar Senyum Dapat 'Istri Baru', Bukan Wanita Begini Wujudnya

Anggota Polisi Umbar Senyum Dapat 'Istri Baru', Bukan Wanita Begini Wujudnya

Sekelompok anggota polisi tampak sangat bahagia dan mengumbar senyum lebar mereka saat membuka hadiah istri baru dari atasan untuk menunjang tugas di lapangan.

Baca Selengkapnya
Anak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri

Anak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri

Berani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Segini Santunan dari Pemerintah untuk Korban Meninggal Kecelakaan KA di Cicalengka

Segini Santunan dari Pemerintah untuk Korban Meninggal Kecelakaan KA di Cicalengka

Besaran dana santunan ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No.15 Tahun 2017.

Baca Selengkapnya
Fase Demam Berdarah pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu

Fase Demam Berdarah pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu

Penting bagi orang tua untuk mengetahui fase-fase demam berdarah pada anak, agar bisa mengenali gejala-gejala awal dan memberikan penanganan yang sesuai.

Baca Selengkapnya
Perlu Dikenali Orangtua, Kenali Tanda Anak Membutuhkan Pemeriksaan Mata

Perlu Dikenali Orangtua, Kenali Tanda Anak Membutuhkan Pemeriksaan Mata

Mengucek dan memicingkan mata merupakan ciri-ciri ketika anak butuh memeriksakan mata.

Baca Selengkapnya