Kondisi Istri yang Dibakar Suami Membaik, Dokter Cabut Alat Bantu Pernapasan
Merdeka.com - Kondisi Putri Nalurita, warga Parengan, Tuban, yang dibakar oleh suaminya, Maspuryanto warga Pati, Jawa Tengah, kini makin membaik. Dokter bahkan telah mencabut alat bantu pernapasan.
"Kondisinya sudah semakin membaik. Alat bantu pernapasan sudah dicabut," kata Humas Rumah Sakit dr Soetomo, dokter Pesta Parulian saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (18/10).
Ia menambahkan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil evaluasi dari tim dokter bedah plastik terkait dengan luka bakar yang diderita korban. Hal ini berkaitan dengan rencana pencucian luka bakar di tubuh korban.
"Kita masih menunggu hasil evaluasi tim bedah plastik. Setelah itu baru bisa kita lakukan pencucian pada luka bakar korban tahap kedua," pungkasnya.
Meski sudah membaik dan bisa berinteraksi, namun korban masih belum bisa berbicara secara verbal. Sebab liga vokalisnya masih bengkak akibat dari menghirup api atau asap panas saat tubuhnya terbakar.
"Seperti yang saya katakan, bahwa korban diduga sempat menghirup api atau asap ataupun uap panas, sehingga liga vokalis masih bengkak, wajah bengkak semua. Ini masih kita observasi, semoga jalan napas paling bawah atau paru-parunya makin membaik," tambahnya.
Sebelumnya, seorang suami di Surabaya nekat membakar istrinya lantaran diduga tidak mau diceraikan pada Selasa (15/10). Kejadian ini terjadi tepatnya di sebuah indekos, Jalan Ketintang Baru II/A No.3 A Surabaya.
Saat itu, pelaku yang diketahui bernama Maspuryanto tengah cekcok mulut dengan istrinya bernama Putri Nalurita. Korban yang baru datang bersama dengan sang ibu dari rumahnya di Tuban, bermaksud mengambil barang-barang miliknya.
Kesal dengan tingkah sang istri, pertengkaran pun tak terhindarkan. Tiba-tiba saja dari dalam kamar, korban diketahui sudah terbakar oleh penjaga indekos. Sedangkan pelaku, melarikan diri menggunakan motor milik penjaga indekos.
Tidak butuh waktu lama, Maspuryanto pun ditangkap polisi saat hendak melarikan diri ke Pati Jawa Tengah. Ia ditangkap polisi usai turun dari sebuah bus di kawasan Rembang, Jawa Tengah.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?
Cukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.
Baca SelengkapnyaBayi Batuk Tak Perlu Langsung Dibawa ke Dokter, Mengapa?
Sejumlah kondisi batuk pada bayi tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua dan tidak selalu harus diobati.
Baca SelengkapnyaDituduh Cabuli Istri Pasien yang Tengah Hamil, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Ortopedi saat Disidang
Dokter spesialis ortopedi inisial MY membantah telah mencabuli istri pasiennya, wanita hamil berinisial TA (22). Dia siap dihukum jika tuduhan itu terbukti.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaPerjuangan Dokter Kandungan Diungkap Istri, Tetap Layani Pasien di Bandara Padahal Mau Liburan
Diungkap sang istri, dokter tersebut kedapatan tetap melayani kendati tengah berlibur.
Baca SelengkapnyaArti Mata Kedutan Sebelah Kiri Atas, Petanda Baik atau Buruk?
Menurut primbon, mata berkedut bisa saja pertanda baik. Tapi menurut medis, mata berkedut justru sesuatu yang normal, atau bahkan bisa menjadi tanda masalah.
Baca SelengkapnyaIbu Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Benturkan Kepala ke Tembok Rutan, Mengaku Nabi & Bicara Kiamat
Atas rekomendasi dokter, ibu muda rekomendasi dokter, ibu muda itu membutuhkan perawatan sekitar dua minggu.
Baca SelengkapnyaKondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%
"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca Selengkapnya“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris
Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca Selengkapnya