Merdeka.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta polisi tak paksakan pemeriksaan pelaku penculik bayi, Desi Arianti (32) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Desi saat ini masih dalam perawatan medis karena mengalami trauma di beberapa bagian tubuhnya.

Menurut Komisioner Kompolnas M Nasir, pemeriksaan tidak masalah dilakukan di rumah sakit. Asalkan kondisi pasien secara jasmani dan rohani bisa benar-benar pulih.

"Bahwa seseorang yang dalam keadaan tidak sehat, tidak memadai untuk dilakukan pemeriksaan, jadi dia harus sehat dulu," kata Nasir di RSHS Bandung, Kamis (3/4).

Dia mengaku, pelaku memiliki hak untuk sembuh. Itu yang kemudian harus dihormati kepolisian. "Dalam proses penyidikan, polisi harus bertumpu pada hak azasi manusia," jelasnya.

Sejauh ini Kompolnas memuji kinerja kepolisian dan rumah sakit yang bisa bekerja sama menangani kasus yang menjadi perhatian publik ini. Dia berharap pelaku segera sembuh agar pemeriksaan bisa segera dilakukan.

"Mudah-mudahan cepat sembuh dan proses hukum berjalan sebagaimana mestinya," tuturnya.

Pelaku sendiri hari ini baru saja menjalani operasi di beberapa ruas tubuhnya karena mengalami trauma usai melompat dari jembatan layang Pasupati Bandung. "Operasi dilakukan karena pasien ini mengalami patah tulang yang banyak pada tempat tertentu," katanya Dirut RSHS Bandung, Bayu Wahyudi.