Merdeka.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) tengah mengumpulkan sejumlah nama-nama calon pengganti Kapolri baru. Sejumlah persyaratan pun telah digodok untuk memenuhi kriteria sebagai pengganti Timur Pradopo yang akan dicopot Agustus nanti.

Anggota Kompolnas Adrianus Eliasta Meliala mengatakan persyaratan normatif yang utama untuk menjadi calon Kapolri yakni harus memiliki masa aktif 2 tahun sebelum pensiun.

"Memiliki waktu sisa dua tahun dari masa pensiun," ujar Adrianus, saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (11/4).

Menurut Adrianus, dengan ditetapkan batas minimal dari masa pensiun, Kapolri terpilih akan efektif dalam menjalankan tugas sebagai orang nomor satu di korps Bhayangkara. Calon Kapolri tidak harus senior yang berpangkat bintang tiga, namun bisa saja terpilih dari yang berbintang dua.

"Lebih bagus kalau pengalaman menjadi Kapolda," ujarnya.

Saat ditanyakan, apakah calon Kapolri harus berani blusukan seperti Jokowi, ataupun mampu memberantas premanisme, pihaknya pun turut mempertimbangkan. Menurut Adrianus, hal tersebut masuk ke dalam syarat tambahan yang tidak tercantum dalam ketentuan persyaratan normatif.

"Saya sih hal-hal yang dianggap positif, saya mendukung, boleh juga, tapi kan itu enggak ada keharusan ya, jadi enggak ada ketentuannya juga," ujarnya.

Sejumlah nama mulai muncul dan dijagokan untuk menggantikan posisi Timur Pradopo. Nama-nama itu antara lain Kabareskrim Komjen Pol Sutarman, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Eko Bayuseno, Kepala BNN Komjen Pol Anang Iskandar, Kapolda Jabar Irjen Tubagus Anis Angkawijaya.

Dari sejumlah nama-nama tersebut, Adrianus enggan berspekulasi, siapa kandidat yang kuat sebagai pengganti Timur.

"Saya enggak bisa ngomong nama, di antaranya yang paling penting harus ada jarak dua tahun sebelum masa pensiun. Nah itu harus di listing," tutupnya.