Komnas HAM Sebut Kematian Polisi Penembak Laskar FPI Tak Ganggu Konstruksi Peristiwa
Merdeka.com - Anggota Komnas HAM Choirul Anam mengatakan kematian anggota polisi bernama Elwira Priyadi Zendrato yang terlibat kasus pembunuhan di luar proses hukum (unlawful killing) anggota laskar FPI di Tol Cikampek tidak mengganggu konstruksi peristiwa.
"Kami ingin sampaikan, kematian Elwira itu berdasarkan hasil penyelidikan kami tidak mengganggu konstruksi peristiwa," ujar Choirul dalam rapat dengan Komisi III DPR RI, Selasa (6/4).
Keterangan Elwira sudah didapatkan jauh sebelum meninggal dunia. Komnas HAM juga sudah memeriksa dua kali.
"Kita sudah sempat periksa dua kali secara mendalam, dan kita sudah tahu dari kepolisian bahwa dianya sudah meninggal," jelas Choirul.
Terkait kasus ini, Komnas HAM sedang mengagendakan kembali bertemu dengan Bareskrim Polri. Sebab rekomendasi Komnas HAM belum seluruhnya dikerjakan. Namun, Komnas HAM belum mendapatkan kesempatan.
"Dari empat rekomendasi itu baru satu rekomendasi yang kelihatan jalan, yang tiga rekomendasinya belum," kata Choirul.
Tiga hal yang belum dikerjakan polisi adalah terkait penelusuran kepemilikan senjata api, terkait mobil, dan juga proses yang harusnya akuntabel.
"Nah, proses yang akuntabel itu yang beberapa kali kami bilang tolong manajemen penegakan hukumnya akuntabel sehingga publik prosesnya menjadi firm dan menjadi lebih bagus. Itu yang terakhir kami komunikasikan dengan direktur tindak pidana umum reskrim yang menangani dari tim ini," kata Choirul.
"Walaupun kami ingatkan publik sudah menunggu karena ini sudah terlalu lama. Semenjak barang bukti diminta sama reskrim kami sudah berikan, itu lebih dari 30 hari. Nah ini kami terus mendesak agar prosesnya jalan dengan baik," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas HAM Kecam Pembunuhan Danramil Aradide di Paniai Papua Tengah
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca SelengkapnyaBerlangsung Lancar dan Haru, Ini Momen Pisah Sambut Kapolsek Medan Barat
Dalam kesempatan itu, Kompol Riski Amalia menyampaikan permintaan maaf jika selama kurang lebih 9 bulan menjabat ada kesalahan dalam melayani masyarakat.
Baca SelengkapnyaKombes Polisi Bagikan Cerita Dulu Benci Polisi Kini Jadi Perwira Polisi, Berawal dari 'Dihajar' Helm Polantas
Sosok pamen polri ceritakan masa lalunya saat pernah ditegur Polantas hingga benci polisi tapi kini jadi perwira polisi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan
Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaSelain Periksa Firli soal Harta di Luar LHKPN, Polisi juga Minta Keterangan 5 Saksi Lain
Ade Safri juga memastikan Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri akan memenuhi panggilan penyidik di Bareskrim Polri, Rabu ini.
Baca SelengkapnyaKompak, Polri dan TNI di Pekanbaru Jaga Kamtibmas Demi Pemilu Damai
Sinegitas itu dibuktikan dengan menggelar apel bersama di halaman Makodim 031/Pekanbaru
Baca SelengkapnyaAktivis PP KAMMI Dikeroyok dan Sempat Diancam Dibunuh Anggota TNI di Jaktim, Begini Kronologinya
Korban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca SelengkapnyaCara Kombes Jeki Wujudkan Pemilu Damai dengan Ajak LAMR Pekanbaru Diskusi
Rombongan Kapolres disambut DPH LAMR Kota Pekanbaru Datuk Seri Muspidauan beserta para Datuk pengurus LAMR Kota Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaSuciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca Selengkapnya