Komnas HAM desak kasus tambang di Kaltim diproses hukum
Merdeka.com - Berbagai upaya dilakukan Komnas HAM untuk mengawal kasus pelanggaran HAM yang menyebabkan 24 nyawa melayang di terkait kasus tambang di Kalimantan Timur. Bahkan Komnas HAM menerbitkan rekomendasi kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said agar melakukan evaluasi terhadap izin tambang tersebut.
Rekomendasi itu juga ditembuskan ke Gubernur Kalimantan Timur, Kapolda Kalimantan Timur, wali kota dan bupati di daerah tersebut, KPK dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Namun pada pertemuan tersebut, pemerintah Kaltim tidak bisa menjawab persoalan yang ada dan tidak memberikan solusi apapun," ujar Komisioner Komnas HAM, Siti Noor Laila, di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (26/6).
"Bahkan wali kota Samarinda tidak pernah melakukan respons apapun padahal korban dari Samarinda paling banyak karena izin tambangnya paling banyak di Samarinda," sambungnya.
Dia juga menyayangkan, Pemprov Kaltim tidak bisa menjawab berapa besaran uang yang wajib dikeluarkan oleh perusahaan tambang untuk menutup lubang bekas pengerukan tambang. Termasuk berapa lubang yang wajib ditutup untuk mengembalikan kondisi lingkungan agar normal kembali.
"Dinas Pertambangan Kaltim malah mengatakan uang jaminannya tidak untuk menutup lubang. Padahal kalau dilihat di PP 78 tahun 2010, pertambangan yang sudah tidak aktif harus ditutup dalam waktu 30 hari," katanya.
Komnas HAM mendorong agar Polda Kalimantan Timur melakukan proses hukum terhadap perusahaan yang melakukan pelanggaran dan mengabaikan kewajiban dalam perundang-undangan yang berlaku. Serta melakukan tindakan cepat terhadap laporan kematian korban meninggal di bekas lubang tambang batubara.
"Menindak cepat laporan atas kematian para korban dibekas lubang tambang" pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas HAM Kecam Pembunuhan Danramil Aradide di Paniai Papua Tengah
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca SelengkapnyaCatatan Komnas HAM untuk KPU Selama Pelaksanaan Pemilu 2024
Salah satu yang disorot soal netralitas aparat selama mengawal jalannya Pemilu tahun ini.
Baca SelengkapnyaTim Hukum AMIN Bali Adukan Dugaan Penggelembungan Suara ke Bawaslu
Timnas AMIN menduga ada kecurangan penggelembungan suara yang dilakukan oleh paslon lainnya di Bali
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Komnas HAM Soroti 12 Peristiwa Kekerasan di Papua dalam Sebulan Terakhir
Mencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil
Baca SelengkapnyaBerlangsung Lancar dan Haru, Ini Momen Pisah Sambut Kapolsek Medan Barat
Dalam kesempatan itu, Kompol Riski Amalia menyampaikan permintaan maaf jika selama kurang lebih 9 bulan menjabat ada kesalahan dalam melayani masyarakat.
Baca SelengkapnyaTim Hukum AMIN: Intervensi Kekuasaan dalam Pilpres 2024 Ancam Keutuhan Bangsa
sikap kenegarawanan Presiden serta netralitas alat-alat negara tak bisa ditawar
Baca SelengkapnyaKesal Istri Hamil Tak Didahulukan Mencoblos, Linmas di Palembang Bacok Ketua KPPS
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
Baca SelengkapnyaSaksi AMIN Ungkap Oknum Polisi Bilang 'Kalau Mau Aman 02 Harus Menang', Hakim MK: Namanya Tahu?
Saksi tim hukum Anies-Muhaimin (AMIN), Achmad Husairi mengungkap ada oknum polisi di daerah Sampang yang mendatangi kepala desa di kecamatan Kedungdung dan Roba
Baca SelengkapnyaTim Hukum AMIN Minta Bawaslu Jelaskan Lebih Detil Temuan Dugaan Kecurangan di 2.413 TPS
Bawaslu mengungkap, banyak terjadipermasalahan yang tersebar di berbagai wilayah
Baca Selengkapnya