Komnas HAM datangi asrama Papua selidiki kasus pengepungan
Merdeka.com - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Natalius Pigai mengunjungi asrama mahasiswa Papua di Jalan Kusumanegara Yogyakarta, Rabu (20/7). Kunjungan tersebut mempunyai agenda mencari dan mengumpulkan fakta dari peristiwa pengepungan asrama mahasiswa Papua pada Jumat (15/7), pekan lalu.
Dalam kunjungannya Natalius Pigai memeriksa divisi keamanan, Telius Jikwa, menanyakan kronologi saat ormas dan polisi mengolok-olok dengan perkataan rasis. Natalius menanyakan apakah benar ada kata-kata seperti monyet, anjing, dan babi yang diucapkan aparat dan ormas.
"Betul tidak kalau ormas dan polisi itu mengucap kata rasis seperti monyet, anjing dan babi?" Tanya Natalius.
Ketika dimintai keterangan, Telius Jikwa, membenarkan bahwa polisi dan ormas meneriaki mahasiswa Papua dengan kata-kata rasis. Hal itu sempat menyulut emosi massa.
Selain itu, Natalius juga memeriksa Jimmy Hogazao yang menjadi korban pengeroyokan polisi. Ketika dimintai keterangan, Jimmy mengaku kepalanya benjol akibat dipukul pentungan polisi dan pinggangnya dipukul ujung pistol.
Natalius juga meminta keterangan dari salah satu korban yang diborgol polisi di depan asrama Papua, bernama Benediktus Degei. Dia mengaku tangannya luka-luka mengeluarkan darah ketika polisi menendang dengan sepatu laras.
Benediktus Degei mengaku saat dibawa polisi ke Polda DIY, dia tidak mendapatkan perawatan pada lukanya di bagian lengan kanan. Luka tersebut berupa robek sepanjang sejengkal tangan.
Dalam pertemuan tersebut, Natalius akan mencatat semua fakta-fakta. Catatan itu nantinya dijadikan sebagai bukti dalam proses advokasi membela hak-hak mahasiswa Papua yang mendapat tindak represif aparat.
"Saya juga akan menemui Sultan HB X sebagai gubernur DIY untuk berdialog dan menanyakan tanggung jawabnya atas peristiwa pengepungan ini," imbuh Natalius.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca SelengkapnyaMencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil
Baca Selengkapnya14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sultan HB X menyebut dirinya menunggu keputusan dari Jokowi terkait pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Perika Mantan Anggota TPF Pembunuhan Munir, Apa yang Digali?
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca SelengkapnyaSaksi tim hukum Anies-Muhaimin (AMIN), Achmad Husairi mengungkap ada oknum polisi di daerah Sampang yang mendatangi kepala desa di kecamatan Kedungdung dan Roba
Baca SelengkapnyaPalguna mengaku baru memperoleh kabar pelaporan tersebut ketika baru pulang dari Bali.
Baca Selengkapnya