Komitmen anak muda lawan korupsi tinggi, tapi tak mau lapor

Merdeka.com - Anak muda merupakan kelompok yang dinilai masih memiliki komitmen yang tinggi dalam melawan korupsi. Banyak dari mereka yang menganggap korupsi adalah sebuah tindakan yang sangat merugikan terutama bagi pembangunan ekonomi nasional.

Namun demikian, hal itu tidak sebanding dengan jumlah pelaporan kasus korupsi yang dilakukan anak muda kepada aparat penegak hukum. Transparency international Indonesia (TII) mencatat, sebanyak 47 persen dari total sampel 1.012 anak muda memilih untuk tidak melapor jika berhadapan dengan tindakan korupsi.

"Komitmen untuk melawan korupsi di kalangan anak muda ternyata tidak linier dengan kesadaran mengenai dampak korupsi maupun dengan kesadaran tentang peran anak muda dalam pemberantasan korupsi," ujar Koordinator Survei, Lia Torinaga, saat lauching hasil Survei Integritas Anak Muda 2012 di Jakarta, Kamis (2/5).

Lia mengatakan, ada beberapa alasan yang dipakai oleh anak muda untuk tidak melaporkan tindakan korupsi. "Sebanyak 36 persen menganggap bukan urusan dia, 32 persen responden menilai tidak efektif, 19 persen merasa tidak ada perlindungan dan 13 persen responden yang tidak tahu prosedur pengaduan," kata dia.

Selanjutnya, Lia menerangkan, data tersebut menunjukkan adanya apatisme di kalangan anak muda terhadap tindakan korupsi. "Dari mereka yang tidak bersedia melaporkan tindakan korupsi, terdapat kecenderungan untuk bersikap apatis," pungkas dia.

Survei ini dijalankan TII sepanjang Juli hingga Desember 2012 di Jakarta. Data dalam survei ini diperoleh menggunakan teknik stratified random sampling dengan batas kesalahan (margin of error) ditentukan sebesar 2,2 persen.