Komite Etik KPK hanya periksa Syarief Hasan 1 jam
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan telah selesai menghadap Komite Etik KPK. Syarief hanya 1 jam diperiksa dan selesai sekitar pukul 10.40 WIB.
Syarief mengaku dirinya menjelaskan kepada Komite Etik KPK terkait peristiwa 7 Februari 2013 malam. Menurutnya, waktu itu, dia ditanya oleh salah satu wartawan terkait status Anas Urbaningrum.
"Saya bilang malam itu saya ditanya di doorstop oleh wartawan, Pak sudah dengar belum Pak Anas sudah jadi tersangka. Jawaban saya, oh ya, kita tunggu sajah kalau begitu. Tidak lebih, tidak kurang dari itu," jelasnya di Gedung KPK, Jumat (8/3).
Syarief membantah internal Partai Demokrat telah mengetahui lebih dahulu soal penetapan Anas Urbaningrum tersangka. Jika telah mengetahui lebih dulu, menurut Syarief, Partai Demokrat tidak ada niatan sama sekali untuk membocorkan sprindik.
"Enggak ada, enggak ada. Kami enggak punya. Komitmen kami enggak mungkin. Kami tidak pernah terpikirkan niat untuk melakukan itu (pembocoran) karena kami serahkan semuanya pada hukum," jelasnya.
Terkait ada kabar rapat di Istana membahas sprindik Anas, Syarief mengatakan tidak tahu. Menurutnya hal itu tidak mungkin lantaran pihaknya menyerahkan semua pada proses hukum.
"Wah saya tidak tahu. Saya enggak tahu kalau itu. Pasti enggak ada, enggak mungkin," ujarnya.
Syarief diperiksa Komite Etik KPK yang mengusut kasus bocornya sprindik milik Anas Urbaningrum. Syarief dianggap mengetahui kasus itu lantaran sebelumnya 7 Februari, Syarief dikabarkan bilang ke media telah mengetahui penetapan Anas tersangka.
Sehari sebelum sprindik Anas tersangka tersebar ke media, Presiden SBY pulang dari luar negeri mengadakan rapat bersama para kader Demokrat. Rapat itu disebut membahas restrukturisasi, konsolidasi dan penguatan kader Partai Demokrat.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik
DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca SelengkapnyaKPK Terbitkan Sprindik Baru untuk Jerat Mantan Wamenkum HAM Eddy Hiariej
Ali menjelaskan keputusan penerbitan sprindik baru dalam penanganan kasus korupsi ini dilakukan setelah penyidik melakukan gelar perkara beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaBapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah
Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Eks Warga Kampung Bayam Dipolisikan Jakpro, Anies Minta Negara Tidak Zalim
Anies menyebut Kampung Susun Bayam merupakan kewajiban negara kepada warganya.
Baca SelengkapnyaAnies Sulit Terobos 'Kandang Banteng'?
Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK
Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaSeram & Berkumis, AKP Hutabarat Kaget Ketahuan Sedang Melamun Oleh Komandan 'Sedang Berpikir Apa,kita Sedih Lihatnya'
Sosok anggota polisi yang sedang melamun di balik kegagahannya hingga didatangi oleh komandan. Seperti apa reaksinya?
Baca SelengkapnyaMK Tegaskan Anwar Usman Dilarang Ikut Sidang Sengketa Pilpres dan PSI
Hakim Konstitusi Arsul Sani juga tidak ikut PHPU Pileg untuk PPP.
Baca SelengkapnyaTermasuk Anies, Ini Deretan Politikus Ternama yang Ramaikan Bursa Pilkada DKI Jakarta 2024
Sampai saat ini, parpol masih melakukan komunikasi politik untuk membangun koalisi.
Baca Selengkapnya