Komisi III Bakal Bela Mahasiswa Jika Saat Aksi Diintimidasi
Merdeka.com - Koordinator Pusat BEM Nusantara Hengki Primana mengatakan, pertemuan mahasiswa dengan Komisi III DPR Selasa (10/12) kemarin adalah untuk membicarakan terkait HAM di Indonesia. Ia mengaku mengapresiasi kepedulian anggota Komisi III Eva Yuliana, yang menyatakan siap menampung pengaduan aktivis mahasiswa yang mengaku diintimidasi pihak manapun.
Hengki juga bercerita kepada Eva bahwa kadang mahasiswa sering di intimidasi ketika bergerak. Ia bahkan mengaku rumahnya pernah dilempar molotov oleh orang tidak dikenal setelah unjuk rasa.
"Mbak Eva langsung memberikan nomor WA nya setelah pertemuan, beliau menyampaikan jika ada intimidasi lagi, silakan hubungi beliau," tuturnya, Rabu (11/12).
Karenanya, ia juga menyesalkan pemberitaan yang seolah menekankan ada persoalan mahasiswa dengan Eva dalam pertemuan itu. Yang terjadi, adalah dirinya dan mahasiswa sebagai 'adik' ingin mendapat perhatian dari Eva selaku 'kakak' dengan meminta untuk tidak terlalu memperhatikan ponselnya di pertemuan itu.
Menurutnya, tidak ada masalah antara dirinya dengan Eva baik secara pribadi ataupun lembaga. Setelah pertemuan, Hengki juga mengaku bersalaman dengan Eva Yuliana.
"Saya setelah pertemuan juga sudah komunikasi lewat WA. Selaku adik saya meminta maaf kalau kita tidak elegan ketika kami menyampaikan pendapat bahwa dia main HP. Sebenarnya tidak seperti itu kok. Selaku adik saya minta maaf kepada Mbak Eva," ujarnya, Rabu (11/12).
Eva Yuliana pun, kata Hengki, sudah memaafkan dan bahkan berharap hubungan baik ke depannya antara mahasiswa dan Komisi III DPR semakin baik. Sedangkan Wakil Ketua Komisi III Adies Kadir juga menjelaskan bahwa Eva bukan sedang main HP melainkan mencari latar belakang kasus-kasus HAM di internet juga diakui oleh Hengki.
Ia mengaku tidak punya niat lain selain berharap semua dewan mendengarkan dan mengakomodir aspirasi mahasiswa. "Kami berharap besar kepada Komisi III jadi jangan cuma dicatat yang kemarin kami sampaikan," tuturnya.
Dukung Mahasiswa
Sementara itu, Eva juga menganggap masalah tersebut sudah selesai. Hal itu karena memang hanya kesalahpahaman saja. Ia mengaku paham akan permintaan mahasiswa sebagai adik-adiknya.
Eva, yang juga mantan aktivis mahasiswa ini menegaskan dirinya bersama Komisi III bakal terus mendukung mahasiswa dalam membela kepentingan rakyat. Bahkan, jika ada intimidasi, mahasiswa bisa meminta bantuan kepada DPR.
"Kita terus dukung perjuangan mahasiswa yang membela kepentingan rakyat," katanya.
Dia juga berharap komunikasi antara mahasiswa dengan anggota dewan terus terjalin dengan baik. Menurutnya, kalau komunikasi lancar, segala sesuatu bakal berakhir dengan baik.
"Dengan komunikasi yang baik Insyaallah segala sesuatu nya akan jadi baik," kata Eva.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Debat Cawapres, Cak Imin: Banyak Istirahat Supaya Tidak Ngantuk
Debat ini pada intinya dapat memaparkan visi dan misi perubahan yang digagasnya.
Baca SelengkapnyaPenuh Keseruan, Momen Dosen Latih Mahasiswanya Berpidato dengan Kaleng Biskuit Ini Curi Perhatian
Dosen memiliki caranya sendiri untuk melatih mahasiswanya agar bisa berpidato dengan lancar.
Baca SelengkapnyaRekayasa Lalin Kampanye Akbar di JIS Berlaku Mulai Pukul 06.00 WIB
Rencananya paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar gelar kampanye akbar di JIS.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Blak-blakan Mahasiswa UP soal Rektor ETH Usai Heboh Kasus Dugaan Pelecehan
Kendati sudah dinonaktifkan sebagai rektor, namun mahasiswa menolak ETH untuk tetap mengajar.
Baca SelengkapnyaKinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu
Bawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.
Baca SelengkapnyaKisah Siswa Bintara Polri Yatim Piatu Hidup Sebatang Kara, Dapat Semangat dari Komandan
Tak sedikit warganet yang memberikan semangat untuk siswa Bintara Polri satu ini.
Baca SelengkapnyaKisah Hidup Basrizal Koto, Pengusaha Sukses Asal Pariaman yang Pernah Jadi Kernet Angkot
Sosok pengusaha sukses ini dulunya sempat hidup serba susah, pernah bekerja sebagai kernet angkot sampai sang ibunda dihina oleh tetangganya sendiri.
Baca SelengkapnyaMasih Lengkapi Berkas, Polisi Bakal Periksa SYL Usai Pemilu 14 Februari 2024
Pemeriksaan diperlukan untuk melengkapi berkas perkara sesuai petunjuk jaksa penuntut umum.
Baca SelengkapnyaSelalu Kompak dalam Berbusana, Aksi Kelompok Pengajian Ibu-Ibu Ini Curi Perhatian
Kelompok ibu-ibu selalu punya cara tersendiri untuk menunjukkan kekompakan.
Baca Selengkapnya