Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komisi I DPR bahas ratifikasi penanggulangan terorisme

Komisi I DPR bahas ratifikasi penanggulangan terorisme

Merdeka.com - Komisi I DPR mengundang Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam rangka membahas ratifikasi Perjanjian Kerja Sama Penanggulangan Terorisme di tingkat ASEAN yang diajukan pemerintah RI melaui Kementerian Luar Negeri.

Menurut Wakil Ketua Komisi I, Tubagus Hasanuddin tidak ada yang baru dalam perjanjian tersebut. Isi perjanjian itu berupa kerjasama tukar menukar informasi.

"Tapi karena kita inisiator, kita akan pertanyakan pada kemlu, kenapa sejak 2008 jadi terlambat tiga tahun, kenapa tidak diratifikasi, padahal ada negara lain yang sudah meratifikasi," ujar Hasanuddin di Gedung DPR, Jakarta, Senin (5/3).

Adapun implikasinya terhadap pemberantasan teroris, jika sudah diratifikasi menjadi undang-undang, pemerintah lebih sah pemerintah melakukan koordinasi dengan negara lain.

"Dalam perjanjian itu, negara harus menentukan, jadi ada pasal siapa yang akan melakukan koordinasi. kalau di Indonesia yang koordinasi itu kemungkinan BIN, Polri atau BNPT. itu akan kami tanyakan, itu yang perlu diperdalam,"tambahnya.

Perjanjian  ini adalah konsekuensi sejak dari awal pemerintah dengan negara ASEAN sepakat memberantas teroris khusunya di negara ASEAN.

Menurutnya, penanganan pemberantasan teroris lebih baik dibandingkan negara lain. Kinerja aparat kepolisian khususnya densus 88 dinilai cukup berhasil.

"Tapi, sekarang masalahnya ada istilah patah tumbuh hilang berganti. Jadi, terorisme terus beregenerasi juga, ini yang harus kita putuskan jalurnya. sehingga harus ada deradikalisasi,"katanya.

Deradikalisasi ini, bukan hanya tugas BIN, Polri dan BNPT tapi jadi tugas  semua pihak. Menyangkut masalah pendidikan, sosial, agama dan lain sebagainya. Dan harus melibatkan pemimpin forman dan nonformal dari atas sampai bawah.

BIN yang memiliki fungsi sebagai penggalang tidak bisa menyentuh totalitas seluruh masyarakat. BIN hanya menggalang point-point  saja atau  personal-personal tertentu saja. "Tapi kalau bentuk pendidikan kalau teror itu haram hukumnya, itu kan hal yang paling dasar," pungkas politisi PDIP ini.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
21 Agustus Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme, Berikut Sejarahnya
21 Agustus Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme, Berikut Sejarahnya

Aksi terorisme memberi dampak buruk, maka setiap 21 Agustus ditetapkan Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme

Baca Selengkapnya
DPR Puji Upaya Pemerintah Jokowi Cegah Dampak Konflik Timur Tengah
DPR Puji Upaya Pemerintah Jokowi Cegah Dampak Konflik Timur Tengah

Indonesia tak pernah setuju tindakan kekerasan dalam bentuk apapun

Baca Selengkapnya
Konvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965
Konvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965

Konvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.

Baca Selengkapnya
Enam Perusahaan BUMN Kolaborasi dengan KIP Perkuat Keterbukaan Informasi Publik
Enam Perusahaan BUMN Kolaborasi dengan KIP Perkuat Keterbukaan Informasi Publik

Keterbukaan informasi publik memiliki peran signifikan dalam pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.

Baca Selengkapnya
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.

Baca Selengkapnya
Kasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat
Kasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat

Hasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.

Baca Selengkapnya
Tak Terpilih Lagi, Kris Dayanti Tetap Totalitas Bekerja Jalani Hari-hari Terakhir Berkantor di DPR
Tak Terpilih Lagi, Kris Dayanti Tetap Totalitas Bekerja Jalani Hari-hari Terakhir Berkantor di DPR

Selama menjabat sebagai anggota DPR RI, Kris Dayanti berada di Komisi IX yang membidangi kesehatan, tenaga kerja dan kependudukan.

Baca Selengkapnya
Deklarasi Pemilu Damai, Kapolri: Persatuan dan Kesatuan Harus Dijaga
Deklarasi Pemilu Damai, Kapolri: Persatuan dan Kesatuan Harus Dijaga

Deklarasi Pemilu Damai bukti komitmen Polri mengamankan dan menjaga seluruh tahapan

Baca Selengkapnya